Pembunuhan Sunga Rengas

Pembunuhan Anak Oleh Ayah Kandungnya, Ini Penjelasan Psikolog

Artinya, berarti sudah pernah punya pengalaman melakukan perbuatan tindak kekerasan.

Penulis: Rizki Fadriani | Editor: Madrosid
Kolase/Tribunpontianak.co.id
Warga dihebohkan peristiwa penganiayaan hingga tewas di Jalan Usaha Baru, Parit Langgar, Sungai Rengas, Kubu Raya, Sabtu (24/11/2018) pagi. As (1,5) dianiaya oleh ayahnya sendiri hingga tewas setelah dibanting di lantai rumah berkali-kali. 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Bella
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Yang tadi saya baca itukan keterangannya pernah ada riwayat melakukan pembunuhan juga di Sanggau.

Artinya, berarti sudah pernah punya pengalaman melakukan perbuatan tindak kekerasan.

Dasar dari seseorang melakukan tindak kekerasan tentu dari masalalunya.

Tentu dia melakukan perbuat yang tidak sewajarnya, perlu untuk didalami kembali sebenarnya status mentalnya itu seperti apa.

Nah kehidupan dimasalalu, kalau kita telisik lagi sampai ke masa remaja, masa dewasa awal tentu ada sesuatu yang tidak sesuai dengan perkembangannya.

Baca: Dianggap Lemah, Diah Safitri Sebut Anak Seringkali Jadi Korban Kekerasan

Otomatis juga pola keperibadiannya tidak sama seperti orang pada umumnya, yang mampu menyelesaikan masalah, mampu melihat alternatif solusi ketika sedang berada pada situasi tertekan.

Dengan latar belakang kehidupan, pekerjaannya saat ini dia sebagai Satpam, tentu kan kalau jaga malam akan lelah.

Jaga sesuatu itu juga kan pasti butuh kewaspadaan, kelelahan secara fisik itu bisa memicu pikiran yang irasional, menghambat seseorang untuk menemukan jalan keluar yang baik.

Nah, pada saat ini mungkin dia tidak mampu memilah mana yang harus dilakukan sewajarnya.

Kalau yang saya bacakan dia mau dengar salawat, dia pikir anaknya mau dengar salawat padahal yang anaknya butuhkan bukan itu.

Menurut saya ketika baca beritanya anaknya justru sedang ingin dekat dengan ibunya, anaknya kan sedang ingin nyusu, otomatis kebutuhan anak itu bukan untuk bernyanyi, kebutuhan dia untuk didekap, diamankan oleh ibunya pada saat itu.

Si bapak yang katakanlah perilaku yang terlihat pada saat itu seperti kerasukan, ini yang saya katakan tadi ketika kita memberikan penilaian bahwa dia kerasukan, berarti perbuat yang dia lakukan itu secara tidak sadar.

Baca: Pelaku Kekerasan Anak Kandung di Sungai Rengas Miliki Beberapa Nama

Kita tidak bisa langsung mengatakan bahwa ini dibawah kekuatan gaib, orang-orang yang mengalami gangguan jiwa itupun bisa seperti seolah-olah orang yang sedang mengalami kerasukan atau situasi transendental.

Maka yang saya katakan, jika orang bilang bahwa dia membunuh anaknya secara tidak sadar, inipun yang harus digarisbawahi jangan sampai berkembang opini seperti itu.

Jadi seolah-olah perbuatan bapaknya ini tidak bisa dipertanggungjawabkan secara hukum, nantikan jatuhnya kesitu lagi.

Ketika dikatakan perilakunya seperti kerasukan, baik dari istrinya maupun adik iparnya bilang seperti kerasukan, ini yang harus diperdalam kembali.

Betulkah ia kerasukan atau dia memang sedang dalam sindrom gangguan jiwa, itu juga harus hati-hati.

Kalau orang yang mengalami gangguan jiwa itu ada juga yang tidak 24 jam pasti mengalami gangguan jiwa, terkadang diapun juga ada fase sadar untuk beberapa saat.

Nah ini pernah ada kejadian terlepas dari kasus ini, beberapa tahun yang lalu ada kasus pencurian tali pocong di Pulau Jawa.

Dikatakan ini pelakunya adalah orang sisofremia, tali setelah diperiksa mendalam oleh psikologi betul dia mengalami skizofrenia tapi pada saat dia mencuri tali pocong itu dia tidak sedang dalam gangguan jiwa.

Nah ini yang kaitannya dengan kasus ini ketika kita menjudg "paling dia kena gangguan jiwa", itu juga harus berhati-hati sekali.

Karena gangguan jiwa ini kalau kita katakan dia skizofrenia atrinya dia sudah ada alusinasi, bisikan, tapi kalau dikatakan dia seperti kerasukan pada saat itu.

Apakah dia bentuk gangguan yang lainnya, jadi harus diperdalam lagi karena diagnosisi akan menentukan sanksi hukum.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved