Dikira Beruang, Keponakan Tewas di Ujung Senpi Bomen Sang Paman di Sambas

Seorang warga Kecamatan Sajingan Besar, Kusnadi Kurniadinata, meninggal setelah ditembak warga saat berburu.

Penulis: Muhammad Luthfi | Editor: Rizky Zulham
Tribun Pontianak edisi cetak
Kapolres Sambas AKBP Permadi Syahids Putra (baju cokelat) dan Kasat Reskrim Polres Sambas AKP Raden Real Mahendra menyampaikan keterangan di hadapan awak media, terkait dugaan kasus salah tembak di Sajingan Besar, Senin (19/11). Tribun Pontianak edisi cetak, Selasa (20/11/2018). 

Sako mengakui dirinya yang melakukan penembakan. Menurutnya, ia dan adiknya pergi untuk membuka lahan. Tapi sebelum sampai ke lokasi, mereka berburu terlebih dahulu.

"Saya dengan adik saya sebenarnya mau pergi ke kebun buka lahan. Lalu kami bermalam, di malam kedua hari Rabu kami pergi berburu dan pergi sekitar jam 2 siang," ujarnya.

Sako mengungkapkan, mereka berburu jauh dari pondok.

“Saat itu, saya berjalan ada lihat bekas kaki babi sekitar jam lima sore. Saya berjalan kurang lebih 20 meter mengikuti jejak, ada pohon kayu goyang. Saya berpikir itu beruang atau manusia, lalu saya usap muka saya sampai tiga kali. Teliti saya," paparnya.

"Kebetulan dia pakai baju hitam, celana hitam pas ketiganya saya masih lihat itu beruang. Saya tembak, dia terjatuh dan senapan dia pun berbunyi entah kemana arahnya. Saya hampir bunuh diri setelah tahu itu manusia," tuturnya.

Sako mengakui, dirinya hanya melepaskan satu kali tembakan. Ia mengaku bahwa itu bukan sebuah kesengajaan.

"Kalaulah keluarga korban menuntut, saya akan terima. Awalnya saya takut ada dendam keluarga korban dengan keluarga saya. Tapi setelah penguburan saya mengakuinya, makanya saya menunggu sampai penguburan. Pada Jumat saya diantar anak ke kantor polisi," tutupnya. (one)

Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved