Dikira Beruang, Keponakan Tewas di Ujung Senpi Bomen Sang Paman di Sambas

Seorang warga Kecamatan Sajingan Besar, Kusnadi Kurniadinata, meninggal setelah ditembak warga saat berburu.

Penulis: Muhammad Luthfi | Editor: Rizky Zulham
Tribun Pontianak edisi cetak
Kapolres Sambas AKBP Permadi Syahids Putra (baju cokelat) dan Kasat Reskrim Polres Sambas AKP Raden Real Mahendra menyampaikan keterangan di hadapan awak media, terkait dugaan kasus salah tembak di Sajingan Besar, Senin (19/11). Tribun Pontianak edisi cetak, Selasa (20/11/2018). 

Karena takut diamuk masa, ia berbohong dengan mengaku dirinya menemukan korban penembakan di dalam hutan.

Dengan maksud agar orang tidak curiga dan korban dianggap tertembak senjatanya sendiri.

Selanjutnya, tersangka mandi dan membangunkan anaknya yang sedang tidur agar menghubungi anggota Polsek Sajingan, untuk memberitahukan kalau dirinya ada menemukan orang yang tertembak didalam hutan.

Polisi yang datang sekitar pukul 23.45 ke rumah tersangka, kemudian bergerak bersama kepala Dusun Ngole, Bogok, berangkat menggunakan beberapa motor mendatangi korban di hutan dan tiba di lokasi pukul 04.00.

Petugas kepolisian langsung melakukan dokumentasi dan pemeriksaan kondisi korban yang dipastikan sudah meninggal dunia.

Tersangka terkejut ternyata korban itu adalah Kusnadi yang merupakan keponakan tersangka.

Oleh karenanya, hal itu membuat tersangka semakin ketakutan mengakui perbuatannya.

Untuk itu tersangka belum mengakui perbuatannya, sebelum mayatnya di kuburkan. Karena tersangka masih takut kalau akan di amuk oleh keluarga korban. Setelah diangkat menggunakan truk PT KMP menuju ke Puskesmas Sajingan.

Maka selanjutnya, korban dilakukan visum.

Pada, Jumat (16/11) sekira pukul 09.30 korban dikebumikan. Petugas kepolisian kembali melakukan interogasi terhadap tersangka hingga akhirnya tersangka mengakui perbuatannya.

Sempat Panik
Kasat Reskrim Polres Sambas AKP Raden Real Mahendra menambahkan, setelah terjadi penembakan terhadap Kusnadi Kurniadinata, tersangka Sako sempat mendengar suara rintihan korban.

Namun karena panik tersangka berlari meninggalkan korban. Hingga akhirnya korban meninggal di tempat.

Korban dan tersangka adalah masing-masing dari kelompok berburu berbeda. Sehingga terjadi salah tembak yang berujung maut ini.

"Mereka pergi ke hutannya di waktu yang sama, tapi beda kelompok," ujarnya.

Korban meninggal dunia, setelah peluru menembus dada kiri. "Korban tertembak di dada kiri, dan meninggal di tempat," tuturnya.

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved