Dikira Beruang, Keponakan Tewas di Ujung Senpi Bomen Sang Paman di Sambas
Seorang warga Kecamatan Sajingan Besar, Kusnadi Kurniadinata, meninggal setelah ditembak warga saat berburu.
Penulis: Muhammad Luthfi | Editor: Rizky Zulham
Sekira pukul 15.00, tersangka dan adiknya mampir di pondok kosong milik Marselius di daerah Pasir Putih. Kurang lebih pukul 16.00 tersangka dan adiknya berburu di sekitar pondok itu dengan berlainan arah.
Hingga pukul 19.00, mereka tidak mendapatkan hasil buruan. Keeesokan harinya, Rabu (14/11) sekira pukul 06.00 hingga pukul 10.00 tersangka dan adiknya berburu lagi sekitar 1 km dari pondok.
Namun juga tidak mendapatkan hasil buruan dan mereka kembali lagi ke pondok.
“Keduanya masak nasi dan makan siang," sambungnya.
Barulah setelah itu, sekitar pukul 14.30 keduanya kembali berburu dengan berjalan kaki. Setelah 30 menit perjalanan di dalam kebun sawit PT KMP 1, tersangka sempat melihat bekas telapak kaki babi hutan.
"Lalu tersangka memasukkan amunisi ke dalam senjata bomennya dan terus berjalan hingga tiba di Blok F 30 Divisi Plasma PT KMP 1. Baru sekira pukul 17.30 , pada saat berjalan di jalan Blok F 30 Itu tersangka mendengar suara dedaunan dan melihat pohon bergoyang dan tersangka pun mendekat," tuturnya.
Dikatakan, setelah berada di dekat pohon itu, tersangka melihat korban seperti seekor beruang.
Bahkan dirinya sempat beberapa kali mengusap matanya, dan ia masih melihat itu adalah beruang.
Setelah merasa yakin bahwa sasarannya adalah seekor beruang, tersangka pun langsung menarik pelatuk senjata api.
Beberapa saat setelah letusan senjata api, tersangka melihat sasaran terjatuh dari pohon.
Tersangka langsung mendekati sasaran dan tarkejut melihat tenyata sasarannya bukanlah beruang yang ia bidik, melainkan manusia.
Korban ternyata juga sedang berburu namun di atas pohon dan juga membawa senjata bomen.
Setelah kejadian itu, tersangka sempat berteriak minta tolong sebelum ia mengeluarkan selongsong peluru yang telah kosong dan membuangnya di dalam hutan.
"Tersangka pulang ke pondok melalui jalan lain dan tiba di pondok sekitar pukul 19.00. Namun adiknya belum ada di pondok. Tersangka keluar pondok lagi memangil adiknya, dari jarak 1 Km ia menemui adiknya, dan mengaku menembak orang dan tersangka akan lapor ke polisi," jelasnya.
Adiknya yang ketakutan, mengajak tersangka segera pulang dan tiba di rumahnya sekitar pukul 22.30.