People
Putri Papua Belajar Membuat Tenun Sambas
Salah satu peserta Kirab Pemuda 2018, asal Jayapura, Provinsi Papua mengatakan dirinya senang belajar membuat Tenun Sambas
Penulis: Muhammad Luthfi | Editor: Madrosid
Laporan Wartawan Tribun Pontianak M Wawan Gunawan
TRIBUNPONTIANAK.COMID, SAMBAS - Salah satu peserta Kirab Pemuda 2018, asal Jayapura, Provinsi Papua mengatakan dirinya senang belajar membuat Tenun Sambas, Senin (22/10/2018).
Ruth Silviana Kandipi namanya, Mahasiswi semester 7 di Universitas Cendrawasih Papua. Mengaku senang belajar membuat Tenun Sambas. Hal itu ia sampaikan pada saat berkesempatan mengunjungi Kabupaten Sambas beberapa waktu lalu.
"Saya baru pertama kali belajar Tenun, Karena di Papua tidak ada Tenun. adanya cuma batik," ujarnya beberapa waktu lalu sebelum meninggalkan Sambas.
Ruth menjelaskan, sebelum belajar menenun dirinya terlebih dahulu mendapatkan penjelasan mengenai tata cara menenun kain Sambas.
Baca: Lina Dengan Muka Panik Datang Malam-malam ke Rumah Sule, Ternyata. . .
Tidak hanya itu, ia juga di jelaskan mengenai lama waktu pembuatannya dan kerumitan yang akan di hadapi.
"Hasilnya sangat bagus ya, dan punya banyak motif," sambungnya.
"Tadi katanya untuk yang profesional ibunya bilang seminggu untuk yang polos kalau motif bisa satu bulan," tuturnya.
Oleh karenanya, Ruth tidak heran jika harga tenun Sambas di bandrol dengan harga yang cukup tinggi. Hal itu mengingat kerumitan dalam tahap pembuatan kain khas Sambas itu.
Selain itu, Ruth juga menilai hal itu di karenakan kain Tenun Sambas merupakan sebuah hasil karya tangan dan kerajinan yang bernilai tinggi.
"Harga tinggi tidak masalah karena ini kerajinan seharusnya kita bisa menghargai orang yang membuat karena tidak semudah yang diperkirakan," tuturnya.
"Tadi benangnya juga di pisahkan dulu, lalu di jegerek- jegerek (tarik) itu susah. Jadi kita harus hargai itu," paparnya.