Citizen Reporter

Pemuda Kalimantan Barat Menjadi Sukarelawan Mengajar di Polandia

Hidup dan dibesarkan di sebuah desa yang tidak terlalu besar dan terbatas dengan internet tidak membuat saya patah dan harus hanyut

Penulis: Anesh Viduka | Editor: Dhita Mutiasari
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ ISTIMEWA
Salah satu kegiatan Country Program, yaitu presentasi kenegeraan masing-masing youth leader. 

Pertama-tama menjalankan program ini terasa berat, capek, tetapi lama kelamaan lumayan terbiasa, ada beberapa kegiatan yang menjadi favorit yaitu country presentation (Presentasi Kenegaraan) dimana setiap youth leader (pemuda) yang berbagai latarbelakang budaya dan negara mempresentasikan keunikan dan keberagaman negaranya dihadapan siswa dan guru,selain itu kegiatan yang disenangi adalah group discussion (diskusi kelompok) jadi dibentuk masing-masing kelompok kemudian mereka bertanya tentang apapun dari negara-negara kita dan pertanyaan personal.

Sungguh menyenangkan berhadapan dengan mereka. Menjalankan program ini Ifik tidak sendiri dari Kalimantan Barat tetapi juga ada beberapa teman yang berprestasi yang kuliah di Universitas tanjungpura ada 5 orang, dari FKIP Bahasa Inggris 2 orang, Sistem Komputer 1 orang dan 2 orang lagi dan 1 orang lagi dari FKIP ekonomi Universitas Tanjungpura.

Bagi saya, menjadi sukarelawan mengajar adalah tentang niat dan ketulusan. Apabila niat disertai ketulusan sudah mencul dan tertanam dalam diri kita maka kita akan membagikan ilmu dan mengajar dengan tenang, bahagia dan penuh dengan kegembiraan.

Ifik merasa, pengalaman adalah proses manjur untuk membentuk karakter diri seseorang, berbekal sedikit pengalaman menjadi sukarelawan sejak tahun 2014 membuat Ifik selalu termotivasi memberikan kontribusi untuk Indonesia dan kegiatan internasional.

Pemuda apabila ingin menjadi aktif dan ambil peran gampang, di Indonesia dan di Kalimatan Barat kita memiliki banyak komunitas yang masing-masing memiliki tujuan pada bidangnya masing-masing, ada bidang pendidikan, kesehatan, lingkungan, kewirausahaan dan lain sebagainya.

Berhubung ifik bergerak dibidang pendidikan dan dilingkungan.

Komunitas pertama saya adalah HGC Pontianak yangmana kita mensosialiasikan dan terjun kelapangan untuk memberikan sosialisasi tentang lingkungan dengan cara yang have fun, misalnya mensosialisasikan mengurangi penggunaan botol plastik dengan membawa tumbler atau botol minuman yang dapat digunakan berkali-kali.

Banyak kegiatannya kita pernah melakukan sosialiasi di sekolah-sekolah di Kalimantan Barat mulai dari tingkat SD, SMP dan SMA.

Selain itu juga Ifik pernah mengikuti komunitas yang bergerak dibidang pendidikan yaitu Aksi Sedekah Pendidikan (ASP) yang menjembatani orang-orang yang ingin sedekah dan turut ambil dalam mengembangkan pendidikan di Indonesia khusunya di Kalimantan Barat, kegiatannya juga beragam mulai dari sosialisasi ke sekolah-sekolah 3T dan menerima sedekah dari para sukarelawan yang ingin berdonasi.

Ifik sellau yakin pada setiap proses hidup dimana ia akan mengajarkan suka duka yang harus tetap kita lalui dengan senyuman walaupun terkadang dengan air mata.

Ifik sekarang hidup bersama dengan kakak-kakaknya dan abangnya, pada saat proses kuliah ayah dan ibunya meninggal dunia, tapi Ifik tidak pernah patah semangat, baginya semua sudah menjadi takdir dan selalu percaya jalan yang diberikan Tuhan akan indah pada waktunya, tetap semangat dan nikmati setiap proses dalam hidup. Semangat. 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved