Viral Sosial Media

KISAH Pilu Norani, Siswi SMA Kalbar yang Bertaruh Nyawa di Gubuk Tua! Doa Pun Mengalir

Lantai yang dipijak anggota polisi tersebut sepertinya ambruk. Tubuhnya pun oleng. Ia nyaris terjatuh.

Penulis: Marlen Sitinjak | Editor: Marlen Sitinjak
KOLASE/TRIBUNPONTIANAK.CO.ID
Viral rumah yang ditempat siswi SMAN Kecamatan Air Besar, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat. 

“Kenal aku dngn cwek tuh. Barusan bbrpa bulan kmrin mama nya ninggal,” tulis Henna.

“Biasenye di dinas sosial dan Perkim ade bang rehab rumah tdk layak huni,” tulis Ya Agustino.

“Tolong instansi/dinas terkait yg ada di kab. Landak cepat tangap dgn masalah ini,” tulis Bhenz Rnc.

“Dinas sosial sama perangkat desa nggak melek matanya mungkin ...moga diberi ketabahan dan rezeki ya nak,” tulis Sri Yanto.

“Semangat ya dik. Hidup mmg perlu perjuangan. Terus yakin dan percaya kamu pasti bisa menjadi orang yg sukse Yg upload tolong kasih tau Kecamatan apa, kabupaten apa adik ini tinggal,” tulis Andi Amd.

“Semoga kmu sukses Dek.... Tuhan menyrtaimu..... Tuham permudah lah langkah adek ini... Sertai lh dia... Amin,” tulis Ignatius A'ek.

“Selmt berjuang ya nak moga sukses sellu....memang kita hrs melewti bnyk liku2 tpi percya Tuhan sellu ada membuku jln bgi kita...oleh sebb itu tetaplah percaya kepadaNyA. Dan teruskan pendidikanmu smpi selsai...kami hanya bisa bantu dlm doa,” tulis Cong Ribka.

Tonton videonya di sini

Klarifikasi Kepala Desa Jambu

Kepala Desa (Kades) Jambu, Kecamatan  Air Besar, Gudmen memberi klarifikasi terkait viralnya pemberitaan tentang Norani Notani.

Menurut Kades, hal tersebut tidak benar. 

"Dia itu tinggal di Desa Sepangah, tempat pamannya. Itu rumahnya yang di Jambu dan rumah itu kosong," ujar Kepala Desa (Kades) Jambu Gudmen kepada Tribunpontianak.co.id, Jumat (19/10/2018).

Dirinya juga merasa tidak terima dengan viralnya informasi di Medsos terkait dengan warganya tersebut.

"Saya tidak tahu kalau dia mau minta bantuan, kalau mau minta bantuan jangan seperti itu," katanya. 

Dijelaskan Gudmen, karena memang Notani sudah lama tidak tinggal di Desa Jambu.

"Sejak SD kelas tiga dia sudah tinggal di Sepangah dengan pamannya. Orangtuanya meninggal sekitar 1,6 bulan lalu," terangnya. 

Sehingga dirinya pun tidak menyangka masalah tersebut menjadi viral.

"Karena kami di Desa sudah membuat bantuan untuk warga yang kurang mampu. Kita sudah ada bentuk solidaritas Desa," jelasnya. 

Solidaritas Desa itu diperuntukkan bagi warga kurang mampu baik yang akan menikah, meninggal, dan sekolah.

"Kalau hanya untuk sekolah, kami masih mampu kok," terangnya. 

Dirinya juga menyesalkan, sampai ada warga yang membuka rekening untuk membantu Notani.

"Ada yang sampai buka rekening, saya pikir tidak perlu sampai di situ. Kita dari desa masih bisa bantu," ungkapnya.

Selain itu juga, foto rumah rusak tidak sepenuhnya benar.

"Itu hanya dapurnya saja. Depannya masih bagus. Jadi kemarin itu Notani dibawa ke rumahnya dari Sepangah untuk foto-foto," bebernya. 

Gudmen menegaskan dirinya selaku Kepala Desa merasa keberatan dengan viralnya pemberitaan itu.

"Saya tidak pernah membiarkan warga saya, seharusnya dikonfirmasi dulu ke Desa. Yang bersangkutan akan saya panggil," tegasnya. 

Berikut foto-fotonya:

Viral rumah yang ditempat siswi SMAN Kecamatan Air Besar, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat.
Viral rumah yang ditempat siswi SMAN Kecamatan Air Besar, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat. (KOLASE/TRIBUNPONTIANAK.CO.ID)
Viral rumah yang ditempat siswi SMAN Kecamatan Air Besar, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat.
Viral rumah yang ditempat siswi SMAN Kecamatan Air Besar, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat. (KOLASE/TRIBUNPONTIANAK.CO.ID)
Viral rumah yang ditempat siswi SMAN Kecamatan Air Besar, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat.
Viral rumah yang ditempat siswi SMAN Kecamatan Air Besar, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat. (KOLASE/TRIBUNPONTIANAK.CO.ID)
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved