Viral Sosial Media
KISAH Pilu Norani, Siswi SMA Kalbar yang Bertaruh Nyawa di Gubuk Tua! Doa Pun Mengalir
Lantai yang dipijak anggota polisi tersebut sepertinya ambruk. Tubuhnya pun oleng. Ia nyaris terjatuh.
Penulis: Marlen Sitinjak | Editor: Marlen Sitinjak
TRIBUNPONTIANAK.co.id/Marlen Sitinjak
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Kisah Norani, seorang siswi SMA di Kabupaten Landak, Kalimantan Barat (Kalbar), viral di media sosial.
Ia tinggal di gubuk peninggalan orangtuanya yang kondisinya sangat memprihatinkan.
Bagian atap, lantai hingga dinding bermaterial papan sudah ujur.
Norani pun harus bertaruh nyawa manakala angin kencang dan hujan deras menerpa.
Baca: ZODIAK - Lagi Diterpa Gosip Murahan, Ini Cara Mengatasinya
Baca: Liga 2 Terkini - Klasemen Akhir Fase Penyisihan hingga Pembagian Grup Babak 8 Besar
Realita ini muncul ke permukaan saat sebuh video dan foto-foto tentang kondisi rumah seorang siswi SMAN di Kecamatan Air Besar, Kabupaten Landak, beredar di jejaring media sosial Facebook sejak, Kamis (18/10/2018) sore.
Postingan itupun kini jadi perbincangan di media sosial Facebook.
Foto-foto dan videonya diunggah di akun Facebook Panyugu Diri bahkan di-posting ulang pemilik akun Rahmadi Yuni di grup HABAR BANUA NUSANTARA.
Berikut postingannya:
Namanya Norani Notani
Kelas 3 smun Air besar
Tinggal sebatang kara di rumah milik peninggalan orang tuannya (yg sudah almarhum).
Utk memenuhi kebutuhannya sehari2 dia setelah pulang sekolah atau hari libur pergi ke ladang orang atau kerja serabutan.
SEKARANG DIA BINGUNG KARNA SEBENTAR LAGI UJIAN SEKOLAH DAN TAK TAU CARI BIAYA KEMANA
Semoga yg lihat video nya dapat mengambil hikmahnya.
Ada tiga foto dan dua video tentang Norani Notani yang diunggah Panyugu Diri tersebut.
Dalam foto dan video terlihat, rumah Norani yang sudah tidak terlihat bentuknya lagi.
Dinding berlubang di sana-sini, atap yang roboh, hingga tiang-tiang yang patah.
Dalam foto dan video terlihat Norani Notani ditemani oleh seorang anggota kepolisian setempat.
Di video, anggota poliri tersebut sempat menanyakan beberapa hal kepada Norani.
Pada video pertama, anggota polisi itu, bertanya tentang biaya ujian.
“Kalau biaya ujian itu, apa, kau nyari ke mana?” tanya dia.
Norani menjawab ia tidak tahu harus cari ke mana.
“Tidak tahu,” jawab Norani.
“Jadi masih bingung yah,” ucap anggota polisi itu.
Pada video lainnya, anggota polisi itu bertanya siapa namanya.
“Siapa nama kau? Norani,” katanya.
Tinggal sendiri ini, Desa Jambu. Jadi om mau tanya sama kau kan motivasi kau untuk lanjut sekolah tuh apa?
Ditanya demikian, Norani hanya tersenyum malu. Kedua tangannya ia masukan ke dalam saku roknya.
Cukup lama ia tidak menjawab pertanyaan tersebut.
“Guru,” jawab Norani.
Anggota polisi itu kemudian bertanya siapa yang membiayai sekolahnya.
“Kau tinggal di sini kan sendirian, sekolah siapa yang membiayai,” tanyanya.
“Keluarga,” jawab Norani.
Anggota polisi itu kemudian bertanya kembali soal sekolah Norani.
“Kelas berapa,” tanyanya.
“Kelas 3,” jawab Norani.
Setelah bertanya tentang Norani kelas berapa, sebuah kejadian yang tidak disangka-sangka terjadi.
Lantai yang dipijak anggota polisi tersebut sepertinya ambruk.
Tubuhnya pun oleng. Ia nyaris terjatuh.
Untungnya, ia masih berpegangan pada balok kayu, yang sepertinya bekas rangka atap rumah Norani.
Baca: Pamer Gaun Spektakuler, Inul Daratista Sebut Punya Alasan Sendiri, Simak Penjelasannya
Baca: Ustadz Abdul Somad Sampai Minta Ampun pada Allah SWT, Ternyata Ini Penyebabnya!

Beragam komentar pun berdatangan dari netizen melihat postingan ini.
Berikut beberapa di antaranya:
“Udh ayooook laku kn galng dana buat adik kita ini klau bukn kita siapa lgii ngugu pemerintah mgkin gk di tanggap,” tulis Verri Sahputra.
“Pemerintah mana pemerintah bung. Masa tega lht masyarakat kayak gitu. Udah sebatang kara lagi tinggal di rumah,” tulis Sitor Elclipse.
“Kenal aku dngn cwek tuh. Barusan bbrpa bulan kmrin mama nya ninggal,” tulis Henna.
“Biasenye di dinas sosial dan Perkim ade bang rehab rumah tdk layak huni,” tulis Ya Agustino.
“Tolong instansi/dinas terkait yg ada di kab. Landak cepat tangap dgn masalah ini,” tulis Bhenz Rnc.
“Dinas sosial sama perangkat desa nggak melek matanya mungkin ...moga diberi ketabahan dan rezeki ya nak,” tulis Sri Yanto.
“Semangat ya dik. Hidup mmg perlu perjuangan. Terus yakin dan percaya kamu pasti bisa menjadi orang yg sukse Yg upload tolong kasih tau Kecamatan apa, kabupaten apa adik ini tinggal,” tulis Andi Amd.
“Semoga kmu sukses Dek.... Tuhan menyrtaimu..... Tuham permudah lah langkah adek ini... Sertai lh dia... Amin,” tulis Ignatius A'ek.
“Selmt berjuang ya nak moga sukses sellu....memang kita hrs melewti bnyk liku2 tpi percya Tuhan sellu ada membuku jln bgi kita...oleh sebb itu tetaplah percaya kepadaNyA. Dan teruskan pendidikanmu smpi selsai...kami hanya bisa bantu dlm doa,” tulis Cong Ribka.
Tonton videonya di sini
Klarifikasi Kepala Desa Jambu
Kepala Desa (Kades) Jambu, Kecamatan Air Besar, Gudmen memberi klarifikasi terkait viralnya pemberitaan tentang Norani Notani.
Menurut Kades, hal tersebut tidak benar.
"Dia itu tinggal di Desa Sepangah, tempat pamannya. Itu rumahnya yang di Jambu dan rumah itu kosong," ujar Kepala Desa (Kades) Jambu Gudmen kepada Tribunpontianak.co.id, Jumat (19/10/2018).
Dirinya juga merasa tidak terima dengan viralnya informasi di Medsos terkait dengan warganya tersebut.
"Saya tidak tahu kalau dia mau minta bantuan, kalau mau minta bantuan jangan seperti itu," katanya.
Dijelaskan Gudmen, karena memang Notani sudah lama tidak tinggal di Desa Jambu.
"Sejak SD kelas tiga dia sudah tinggal di Sepangah dengan pamannya. Orangtuanya meninggal sekitar 1,6 bulan lalu," terangnya.
Sehingga dirinya pun tidak menyangka masalah tersebut menjadi viral.
"Karena kami di Desa sudah membuat bantuan untuk warga yang kurang mampu. Kita sudah ada bentuk solidaritas Desa," jelasnya.
Solidaritas Desa itu diperuntukkan bagi warga kurang mampu baik yang akan menikah, meninggal, dan sekolah.
"Kalau hanya untuk sekolah, kami masih mampu kok," terangnya.
Dirinya juga menyesalkan, sampai ada warga yang membuka rekening untuk membantu Notani.
"Ada yang sampai buka rekening, saya pikir tidak perlu sampai di situ. Kita dari desa masih bisa bantu," ungkapnya.
Selain itu juga, foto rumah rusak tidak sepenuhnya benar.
"Itu hanya dapurnya saja. Depannya masih bagus. Jadi kemarin itu Notani dibawa ke rumahnya dari Sepangah untuk foto-foto," bebernya.
Gudmen menegaskan dirinya selaku Kepala Desa merasa keberatan dengan viralnya pemberitaan itu.
"Saya tidak pernah membiarkan warga saya, seharusnya dikonfirmasi dulu ke Desa. Yang bersangkutan akan saya panggil," tegasnya.
Berikut foto-fotonya:


