Gempa Palu
Kisah Nuriadi: Tanah dan Bangunan Bergeser 500 Meter, Paginya Temukan Jenazah Sang Istri
Sebelum tanah amblas sekitar 5-10 meter, ia menyaksikan dari jauh tanah bergerak dan mengeluarkan air bercampur lumpur.
Editor:
Marlen Sitinjak
Tribun Timur/Nurhadi
Nuriadi (45), menjadi salah satu saksi mata detik-detik tanah di Perumnas Balaroa, Kota Palu, amblas sekitar 5-10 meter usai diguncang gempa 7,7 magnitudo pada Jumat (28/9/2018).
Likuifikasi terbagi menjadi dua jenis. Ada yang berupa semburan air dari dalam tanah, juga berupa lapisan pasir yang menjadi padat akibat guncangan gempa dan airnya terperas keluar sehingga mengalir membawa tanah.
Likuifaksi yang terjadi di Palu adalah tipe yang tanahnya hanyut bersama air.
Bahaya dari fenomena ini adalah bangunan akan ambles.
Hal itu karena airnya terperas ke luar dan tanahnya memadat jadi permukaan tanah turun.
Pondasi bangunan ada di tanah itu jadi ikut turun, sehingga bangunannya ambles. (Nurhadi)