Edi Kamtono Harap Generasi Muda Pontianak Mengambil dan Mengamalkan Nilai-nilai dalam Bersaprah
Budaya saprahan melayu Pontianak, sambung dia, berbeda dengan budaya saprahan pada rumpun melayu lainnya yang ada di Kalbar
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Syahroni
TRIBUNPONTIANA.CO.ID, PONTIANAK - Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono yang hadir langsung membuka acara Festival Saprahan antar pelajar SMP-SMA se Kota Pontianak berharap banyak para pelajar dan generasi muda di Pontianak dapat mengambil nilai-nilai dan mengamalkannya dikehidupan. Ia meliahat banyak sekali filosofis dan nilai-nilai yang terkandung dalam saprahan melayu ini.
Selain itu, ia berharap digelarnya festival saprahan ini, para generasi muda memperoleh pengetahuan dan pemahaman terhadap budaya saprahan yang benar sehingga dapat diterapkan oleh mereka sebagai budaya khas lokal.
Baca: Plt Ketua PKK Kota Pontianak Komitmen Ciptakan Inovasi
“Harapan kita melalui festival ini peserta dapat menggali, melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai kekayaan budaya pada generasi selanjutnya,” ucap Edi Kamtono, Rabu (3/10/2018).
Budaya saprahan melayu Pontianak, sambung dia, berbeda dengan budaya saprahan pada rumpun melayu lainnya yang ada di Kalbar.
Baca: Wali Kota Tjhai Chui Mie Ajak Warga Yang Sekolah di Luar Kembali dan Bangun Singkawang
Sehingga dengan digelarnya acada ini, untuk memberikan pemahaman tentang budaya saprahan Kota Pontianak secara jelas dan benar pada generasi yang ada.
“Sehingga tidak terjadi kekeliruan pemahaman dan peserta festival dapat membedakan budaya saprahan Pontianak dengan rumpun melayu lainnya di Kalbar,” ungkapnya.
Dijelaskan Edi, budaya saprahan Melayu Pontianak telah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda pada tanggal 23 Agustus 2017 oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
“Ini adalah rangkaian dari langkah-langkah kita dalam upaya menggali, melestarikan dan mengembangkan kekayaan budaya kita, baik di tingkat daerah maupun tingkat nasional,” pungkasnya.