Gempa Palu
Kemenhub Pilih Pelabuhan Pantoloan Palu Sebagai Pelabuhan Angkut Penumpang dan Logistik
Paling banyak 3.000 satu hari. Padahal di Pelabuhan Pantoloan bisa angkut sampai 5.000
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menggunakan Pelabuhan Pantoloan Palu sebagai pelabuhan yang mampu mengangkut penumpang dan logistik secara masif dari beberapa kota lainnya.
Kemenhub juga sedang melakukan peningkatan meningkatkan aktivitas dan konektivitas dari atau ke Kota Palu.
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, mengatakan sudah memerintahkan kepada Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP), Pelindo 3, Pelni, dan ASDP Indonesia Ferry untuk menggunakan pelabuhan tersebut.
"Sejak kemarin, saya sudah perintahkan KSOP, Pelindo 3, Pelni, dan ASDP untuk gunakan Pelabuhan Pantoloan untuk angkut penumpang dan logistik dari beberapa kota," ujar Menhub Budi dalam konferensi pers di Kantornya, Jakarta Pusat, Senin (1/10/2018).
Baca: KPU Sambas Deklarasi Gerakan Melindungi Hak Pilih
Menhub Budi juga memaparkan sudah terdapat kapal ASDP dari Toli-Toli serta kapal dari Bitung dan Balikpapan yang sudah merapat di Pelabuhan Pantoloan.
Dirinya juga meminta pelabuhan Pantoloan difokuskan untuk mengangkut penumpang.
"Artinya pelabuhan ini sudah dapat difungsikan. Untuk angkut penumpang yang penting," jelas Menhub Budi.
Baca: Sudarmi : Deklarasi GMHP untuk Melindungi Hak Pilih Masyarakat
Hal tersebut dikarenakan terdapat penumpukan penumpang di Bandara Mutiara dikarenakan kapasitas angkut yang terbatas.
"Karena kapasitas angkatan udara itu terbatas. Paling banyak 3.000 satu hari. Padahal di Pelabuhan Pantoloan bisa angkut sampai 5.000," ujarnya.
Pelabuhan Pantoloan sendiri merupakan pelabuhan yang cukup besar dan terletak lebih kurang 40 kilometer dari Kota Palu.
Menhub Budi mengatakan pelabuhan tersebut memang memiliki kerusakan pada bagian crane dan terminal, namun masih dapat digunakan.
"Pelabuhannya sendiri masih cukup baik. Artinya tidak ada retak atau defleksi," jelasnya.