10 Tahun Soeharto Wafat - Terungkap Momen Indah Jelang Ajal Menjemput Sang Presiden

Kesokan harinya (satu hari sebelum beliau wafat), tim dokter seperti biasanya, memeriksa kesehatan bapak. Selesai diperiksa, bapak memanggil saya.

Penulis: Marlen Sitinjak | Editor: Marlen Sitinjak
tututsoeharto.id
Pak Yos, tukang cukur keliling yang menjadi tukang cukur Presiden Soeharto. Setelah Pak Harto menjadi Presiden, Pak Yos memakai baju lengan panjang kalau memotong rambut Presiden Soeharto 

Bila malam itu Titiek tidak membawa Hp-nya, mungkin kami tidak punya kenangan terakhir dengan bapak yang dapat kami abadikan", tulis Tutut menceritakan momen di balik foto tersebut.

Tidur bersama Sigit

Detik-detik terakhir menjelang Soeharto menghembuskan nafas terakhirnya, ternyata Soeharto tidur bersama anak lelakinya yang bernama Sigit.

Hal itu seperti yang dikisahkan Tutut dalam situs pribadinya.

"Kami berdua ke kamar bapak.

Bapak, ditemani Sigit, nampak tertidur dengan tenang tapi sudah tidak membuka mata.

Kami putuskan memanggil semua keluarga.

Sesampainya semua di rumah sakit, satu persatu saya minta semua cium tangan bapak, sambil saya dan adik-adik membimbing bapak, membisikkan di telinga bapak, untuk istighfar dan bertasbih", tulis Tutut sebagaimana dikutip dari tututsoeharto.id.

Foto terakhir Soeharto bersama keenam anaknya. (www.instagram.com/tututsoeharto)
Foto terakhir Soeharto bersama keenam anaknya. (www.instagram.com/tututsoeharto) ()

Berikut tulisan lengkap Siti Hardijanti Rukmana dikutip dari, tututsoeharto.id: 

SAAT-SAAT TERAKHIR BAPAK BERSAMA KAMI

Oleh : Siti Hardijanti Rukmana

Malam itu, tanggal 25 Januari 2008, bapak menghendaki dhahar (makan) Pizza. Kami mencari… Titiek dan Mamiek sibuk minta batuan temannya untuk mencarikan pizza sampai dapat.

Alhamdulillah masih ada yang buka. Bapak memangil kami berkumpul, untuk makan bersama Pizza tersebut. Tiba-tiba bapak menyanyikan lagu “Panjang Umurnya”. Rupanya bapak ingat, bahwa pada bulan Januari ada anaknya yang ulang tahun, yaitu saya, pada tanggal 23 Januari. Kami menemani bapak makan Pizza. Bapak dhahar satu potong pizza dengan lahap.

Alhamdulillah, malam itu Titiek membawa HP ke kamar rawat bapak. Jadi kami sempat berfoto bersama. Kami tidak pernah mengira, bahwa itu foto kami berenam terakhir dengan bapak. Bila malam itu Titiek tidak membawa HP-nya, mungkin kami tidak punya kenangan terakhir dengan bapak yang dapat kami abadikan.

Pada saat itu bapak akan sholat tahajud (yang selalu bapak lakukan setiap malam bertahun-tahun). Tapi kali ini bapak ingin tempat tidurnya diputar menghadap kiblat. Ada salah satu dokter menyampaikan kepada bapak, “Kalau sedang sakit, boleh tidak menghadap kiblat bapak.”

Bapak menjawab pelan tapi tegas: “Saya mau menghadap kiblat.”

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved