Dokter Fujiyanto Berbagi Kiat Agar Tidak Tertular Virus Hepatitis A

Ia pun berbagi kiat agar warga tidak tertular Virus Hepatitis A. Bahkan bagi yang sudah terinfeksi, ternyata bisa sembuh dengan sendirinya

Editor: Arief
IST
Dokter Umum RSUD dr Soedarso, dr Fujiyanto 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kasus hepatitis A di Kota Singkawang sedang menjadi perhatian publik dalam sepekan terakhir. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kota Singkawang, Djoko Suratmiarto, Kamis (6/9/2018), suspect hepatitis A di kota ini mencapai 242 kasus.

Baca: Suspect Hepatitis A di Singkawang Meningkat 242 Kasus

Terkait kondisi ini, lewat tulisanyang dikirimnya ke Tribun Pontianak, Dokter Umum RSUD dr Soedarso Pontianak, dr Fujiyanto, mengimbau masyarakat untuk tidak cemas berlebihan.

Ia pun berbagi kiat agar warga tidak tertular Virus Hepatitis A. Bahkan bagi yang sudah terinfeksi, ternyata bisa sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan.

Berikut tulisan lengkap dr Fujiyanto:

Dalam beberapa hari ini kita dihebohkan dengan kasus KLB (Kejadian Luar Biasa) Penyakit Hepatitis A di Singkawang. Kasusnya terus bertambah hingga lebih dari 200 kasus. Penulusuran terus dilakukan oleh Dinas Kesehatan dan Kementerian Kesehatan untuk menemukan sumber penularan virus ini. Apakah penyakit ini berbahaya? Bagaimana cara agar tidak tertular virus hepatitis A?

Virus hepatitis A termasuk Hepatovirus, yang termasuk dalam famili Picornaviridae. Virus ini sudah lama dikenal, diidentifikasi pertama kali pada tahun 1947 melalui kotoran manusia/feses dengan mikroskop elektron. Kemudian studi terus dilakukan hingga menemukan vaksin hepatitis A untuk mencegah infeksi virus ini. Meskipun sudah ada vaksinnya, masih banyak negara di dunia yang masih endemis penyakit ini termasuk salah satunya adalah Indonesia.

Mengapa bisa terjadi KLB? Dan Bagaimana Virus Hepatiti A berkembang?

Bisa dikatakan bahwa penyakit Hepatitis A seperti fenomena gunung es yang terlihat dari luar hanya sebongkah es kecil tetapi sebenarnya merupakan bongkahan es raksasa jika ditelusuri ke dasar laut. Mengapa bisa demikian? Hepatitis A disebabkan oleh Virus, di mana sebagian besar kasus tidak menimbulkan gejala dan bahkan bisa sembuh sendiri tanpa pengobatan, tergantung ketahanan fisik dan kekebalan tubuh seseorang. Artinya, mungkin banyak yang terinfeksi karena tidak menimbulkan gejala maka tidak terdeteksi atau tidak tercatat.

Menjadi masalah kesehatan komunitas karena orang yang terinfeksi membawa virus ini di dalam tubuhnya dan menyeluarkannya bersamaan dengan feses/kotoran. Virus Hepatitis A akan bertahan pada feses orang yang terinfeksi selama 3-6 minggu. Mengonsumsi makanan dan minuman yang terkontaminasi dari orang yang terinfeksi Hepatitis A akan menyebabkan infeksi baru pada orang yang lain, dan terjadi terus menerus hingga menginfeksi banyak orang. Menularan virus ini juga bisa melalui cairan tubuh, air liur, dan kontak dari orang ke orang.

Memberantas virus ini bukanlah perkara mudah, bisa dikatakan Virus Hepatitis A mempunyai pertahanan yang kuat. Virus ini sangat stabil pada lingkungan dan bisa bertahan hidup pada suhu 60 oC selama 60 menit. Virus Hepatitis A kebal terhadap deterjen dan bahkan pada pH yang rendah, sehingga virus ini tidak mati ketika melewati lambung ataupun terpapar dengan asam lambung manusia. Setelah melewati lambung, virus ini menempel pada usus, kemudian berkembang dan memperbanyak diri di organ hati.

Bagaimana gejala penyakit Hepatitis A?

Gejala penyakit Hepatitis A tidak langsung timbul setelah paparan atau infeksi virus. Biasanya gejala yang terjadi akan timbul setelah 14-28 hari setelah terinfeksi virus, atau bahkan 50 hari. Gejala penyakit ini berkaitan dengan kerusakan organ hati yang menjadi tempat berkembangnya virus, yaitu ikterus atau kuning yang bisa terlihat pada mata dan badan. Namun tidak semua orang mengeluhkan keluhan yang sama, tergantung dari umur.

Sebagian anak-anak yang berusia kurang dari 6 tahun tidak ditemukan keluhan kuning dan hampir 70% di antaranya tidak menunjukkan gejala apapun atau hanya gejala ringan. Lain halnya dengan anak-anak di atas 6 tahun dan khususnya orang dewasa yang mengalami keluhan kuning pada lebih dari 70% kasus dan berlangsung selama 2-8 minggu.

Selain kuning, keluhan yang mungkin muncul adalah lemas, tidak napsu makan, mual, muntah, rasa tidak nyaman di perut, dan diare. Keluhan lain seperti demam, sakit kepala, nyeri sendi, dan nyeri otot juga bisa terjadi.

Apakah penyakit ini berbahaya? Bagaimana cara mengobati Hepatitis A?

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved