Rupiah Melemah, Pedagang Elektronik di Glodok Tetap Sepi Sejak Awal
Pedagang elektronik di kawasan Glodok, Tamansari, Jakarta Barat menyebut naiknya harga dolar bakal semakin membuat mereka semakin terjepit
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Pedagang elektronik di kawasan Glodok, Tamansari, Jakarta Barat menyebut naiknya harga dolar bakal semakin membuat mereka semakin terjepit.
Sebab, sebelum harga dolar mencapai Rp 15 ribu seperti saat ini, penghasilan mereka memang sudah terus menurun.
Baca: Tersiar Kabar Ahok Akan Nikahi Sosok Polwan, Sang Adik Harus Lewati Hari Yang Berat
"Mau dolar naik apa enggak sih sama aja, sama-sama enggak ada pembeli dan penghasilan terus turun," ujar Andi yang menjual elektronik di Pasar Glodok, Tamansari, Jakarta Barat, Kamis (6/9/2018).
"Entah karena kalah saing sama mall-mall baru atau emang daya belinya sepi karena faktor ekonomi yang jelas emang disini sudah sepi dan banyak yang bangkrut," ujarnya.
Andi berharap pemerintah secepatnya menerapkan kebijakan agar harga dolar tidak terus merangkak naik.
Sebab, sebagai pedagang elektronik yang mayoritas menjual barang impor, ia begitu bergantung dengan harga jual dolar.
"Kita kan barangnya ini impor semua, kalau dolarnya naik ya otomatis belanja juga naik. Lah kalau harga naik terus, siapa yang mau beli?," kata Andi.
Senada dengan Andi, Wandi yang menjual elektronik di lantai I Pasar Glodok mengatakan dirinya tak berani belanja dalam skala banyak untuk meminimalisir kerugian.
"Sekarang kita enggak berani nyetok banyak karena resikonya terlalu besar. Kalau habis sih syukur, lah kalau lagi sepi kayak gini gimana," katanya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pedagang Elektronik di Glodok Mengaku Sepinya Pembeli Sudah Terjadi Sebelum Rupiah Melemah.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pontianak/foto/bank/originals/ilustrasi-barang-barang-elektronik.jpg)