Penurunan Nilai Tukar Rupiah Diangka 8 Persen, Ini Kata Michael Jeno
Penguatan nilai tukar dolar terhadap rupiah diakui Jeno, pertama murni karena penguatan dolar.
Penulis: Tri Pandito Wibowo | Editor: Jamadin
Laporan Wartawati Tribun Pontianak, Maskartini
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Nilai tukar rupiah terhadap dolar sempat menyentuh angka Rp15.000 dan masih bertengger di angka Rp14.875. Menanggapi pelemahan nilai rupiah tersebut
Anggota Komisi XI DPR RI, G Michael Jeno mengatakan ketahanan ekonomi Indonesia masih dinilai cukup baik.
"Indikatornya ketahanan ekonomi tidak hanya nilai tukar ada PDB, inflasi, policy rate current account deficit (CAD), cadev, nilai tukar, dan Exs Dept/GDP. Ada 7 indikator ekonomi. Artinya penurunan nilai tukar sekitar 8 persen masih oke kita bandingkan dengan negara lain Brazil 28 persen, dan Turki hingga 42 persen," ungkap Jeno, Kamis (6/9/2018).
Penguatan nilai tukar dolar terhadap rupiah diakui Jeno, pertama murni karena penguatan dolar. Kedua, impor Indonesia memang harus dikurangi.
Baca: Lengkap, Studio Bangunan Tawarkan Water Heater Berkualitas Champ by Acme dengan Harga Kompetitif
Baca: Sintang Expo 2018 Sedot Antusias Masyarakat, Perputaran Uang Diperkirakan Capai Rp 20 Miliar
"Ketiga kita harus siap-siap karena bulan-bulan ini kita membayar bunga, hutang pemerintah dan korporasi, yang paling besar tentu adalah capital flow karena ekonomi AS sedang bagus-bagusnya," ujarnya.
Indikator ketahanan ekonomi kata Jeno bukan hanya nilai tukar rupiah. Sehingga berbagai pihak tidak hanya menyalah kan pemerintah. Jika dilihat kata Jeno PDB Indonesia pertumbuhannya 5,3 persenan, dibandingkan Brazil hanya 1 persenan, Mexiko 1,3 persen, dan Thailand 1,5 persen.
"Suku bunga kita masih okey 5,5 persen current account deficit kita -1, cadangan devisa kita masih cukup untuk 6 bulanan, dan penurunan nilai rupiah 8 persenan.Alasan lainnya kenapa menguatnya nilai tukar dolar karena jangka waktu pembayaran utang siklusnya memang begitu, pembayaran deviden juga membutuhkan dolar," ungkapnya.
Baca: Cek Kesehatan Menggunakan BPJS Dapat dilakukan di FKTP dan FKRTL Kerjasama
Sebagai upaya mengendalikan nilai tukar rupiah terhadap dolar kebijakan yang diambil pemerintah kata Jeno adalah substitusi impor. Beberapa komponen impor mulai di evaluasi atau dipending.
Salah satu kebijakan impor agar tidak menekan angka rupiah diakuinya adalah kebijakan pemerintah terkait BBM adalah peraturan B20.
"Pertama itu mensubstitusi impor BBM nilainya 3 periode terakhir hampir 2 miliar dolar. Itu lumayan mengurangi cadangan devisa, kedua kebijakan tersebut peningkatkan permintaan (demand) CPO sehingga pembantu petani sawit kita," jelasnya.