Hepatitis A Singkawang
Kisah Pasien Suspect Hepatitis A di Singkawang,
"Awalnya batuk, pilek, muntah, demam. Kita gak mikir sampai ke sana. Cuman berfikir demam biasa," kata YN
Penulis: Ridhoino Kristo Sebastianus Melano | Editor: Dhita Mutiasari
"Kalau di rumah kita bisa ngontrol, tapi kalau di sekolah kita gak tahu," tutur warga Kecamatan Singkawang Tengah ini.
Pasien lainnya yang juga dirawat di RSUD dr Abdul Aziz adalah WE (15). Kondisi tak jauh berbeda seperti DA juga dialami WE
Pelajar kelas 3 SMP ini mengalami muntah-muntah, pusing dan demam saat pulang ke rumah dari sekolah pada Rabu lalu.
"Mak, badan saya kok kuning," kata Orangtua WE, SS (46) menirukan perkataan anaknya.
Baca: Dituduh Anti NKRI, Ustadz Abdul Somad Hormat Bendera Merah Putih, Ini Tanggapan Netizen
Baca: Hari Ini, Kendaraan Roda Empat Dominasi Arus Lalu Lintas di Jalan Ahmad Yani
Dikatakan SS, beberapa teman-teman anaknya ada yang mengalami gejala kondisi kekuningan.
Ia menduga anaknya kemungkinan terinfeksi dari teman sekolahnya. WE lalu dibawa ke dokter dan dinyatakan gejala hepatitis.
"Langsung cek darah. Rabu saya ke sini langsung masuk ruang isolasi," tuturnya.
Warga Kecamatan Singkawang Tengah ini berharap Dinas Kesehatan dan pihak terkait lainnya melakukan pengecekan langsung atas kejadian ini.
Ia khawatir nantinya penyakit ini akan menular ke wabah yang lain.
"Tolong di cek langsung lah atas kejadian ini. Kasihan kan, jangan sampai terjadi di Singkawang," harapnya.
50 Kasus
Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Singkawang, Joko Suratmiarto mengatakan, suspect hepatitis A yang sedang di investigasi sebanyak 50 kasus.
Baca: Klik dan Kuwas Pontianak Jelajah Jejak Sejarah Kesultanan Pontianak
Baca: Lurah Sosialisasi Langsung ke Warga Bangka Belitung Pentingnya Menjadi Peserta JKN-KIS
"Ini tersebar di beberapa wilayah Kota Singkawang, bukan di barak seperti info yang beredar," katanya, Sabtu (1/9/2018).
Dinas Kesehatan Kota Singkawang sedang melakukan analisis dan langkah-langkah untuk mengatasi hal tersebut.
Kasus terbanyak menyerang anak-anak sekolah. Tim sudah turun melakukan investigasi dan menyarankan kantin sekolah tidak berjualan sementara. "Penyebaran ini hampir semua kecamatan ada," ungkapnya.
Yuks tonton dan subscribe Youtube Channel Video Tribun Pontianak: