Profile
Cerita Malina Itin, Bidan Desa yang Telah Lima Tahun Mengabdi di Pulau Lemukutan
Sedangkan Puskesmas jaraknya cukup jauh, berada di Sungai Raya Kepulauan, butuh waktu sekitar 30 menit jika dijangkau menggunakan speed.
Penulis: Rizki Fadriani | Editor: Dhita Mutiasari
People
Malina Itin
Bidan Desa
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Marlina Itin, adalah satu diantara dua Bidan yang bertugas di Pulau Lemukutan, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat.
Sikapnya yang ramah, mudah bergaul dan asik diajak ngobrol membuat Titin tampak begitu akrab dengan para warga Pulau Lemukutan.
Baca: Yuk Mengulik Gagahnya KRI Torani 860
Baca: Warga Pulau Lemukutan Berbondong-bondong Periksa Kesehatan
Hal itu pulalah yang membuat Itin juga betah, berada ditengah-tengah warga Pulau Lemukutan yang ramah dan hangat.
Maklum juga, wanita berambut pirang, keturunan Belanda, Cina, Melayu dan Dayak itu mengaku sudah lima tahun mengabdi, bertugas di Pulau yang cukup terpencil itu.
Kepada Tribun, Titin sempat bercerita bagaimana masyarakat di Pulau Lemukutan khususnya para ibu-ibu takut untuk menggunakan alat kontrasepsi jangka panjang.
"Di sini yang sering dipakai tu suntik atau pil KB, padahal lebih baik yang jangka panjang seperti implan dan ayudi," katanya.
Maklum lah, keberadaan Pulau Lemukutan yang cukup jauh dari pusat Kota maupun Puskesmas, cukup berpengaruh terhadap ketersediaan obat dan alat kesehatan.
Setiap bulan, ia mesti pergi ke Kota Bengkayang untuk mengambil obat dan alat kesehatan yang dibutuhkan, tidak jarang iya harus segera buru-buru kembali karena ada masyarakat yang membutuhkan.
Dan kepada Tribun pula, Warga sempat menyampaikan keluhan karena setiap bulan, para Bidan di daerah itu pergi ke Kota dan meninggalkan mereka, sehingga warga kesulitan untuk berobat.
Sedangkan Puskesmas jaraknya cukup jauh, berada di Sungai Raya Kepulauan, butuh waktu sekitar 30 menit jika dijangkau menggunakan speed.
Awalnya Titin ditugaskan di Poskesdes, namun karena Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) di wilayah tersebut tidak aktif, akhirnya ia bersama satu Bidan dan satu Perawat bertugas di Puskesmas Pembantu (Pustu).
Kepada Titin, yang saat itu hadir untuk menyambut kedatangan Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut ( Danlantamal ) XII Pontianak Laksamana Pertama (Laksma) TNI Greg. Agung W.D di dermaga Pulau Lemukutan, Tribun juga mengkonfirmasi mengenai wabah malaria yang sempat menyerang warga Pulau Lemukutan beberapa tahun yang lalu.
"Masalah malaria sudah agak menurun, terakhir tahun 2015, dari 2016 sampai sekarang belum ada kasus," katanya saat menanti kedatangan Laksma TNI Greg. Agung dalam rangka Bhakti Sosial memperingati HUT Lantamal XII Pontianak yang ke-3.