Asian Games
Ternyata Via Valen Lip Sync Tampil di Pembukaan Asian Games, Alasannya Terungkap
Bahkan Wishnutama juga meyakinkan tak ada yang meragukan kemampuan Via Vallen dalam bernyanyi secara langsung.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - LIP Sync Via Vallen saat menyanyikan official theme song Asian Games 2018 berjudul meraih bintang mendapat banyak komentar negatif di media sosial (Medsos).
Bahkan Via Vallen pun sampai mengucapkan permohonan maaf lewat Medsos karena lip sync-nya ketika menyanyikan menyanyikan official theme song Asian Games 2018 berjudul meraih bintang.
Baca: Live Streaming Wushu Asian Games 2018, Atletnya Cantik-cantik
Baca: Indonesia 12 Medali, Update Perolehan Medali & Klasemen Asian Games Rabu Ini
Creative Director Opening Ceremony Asian Games 2018, WishnutamaKusubandio, justru meyakinkan bahwa Via Vallen tak perlu minta maaf terkait lip sync di opening ceremony Asian Games 2018.
Bahkan Wishnutama juga meyakinkan tak ada yang meragukan kemampuan Via Vallen dalam bernyanyi secara langsung.
Komentar dan penjelasan itu disampaikan Wishnutama saat diwawancara Anji dan diunggah di akun youtubenya Dunia Manji dengan judul ‘WISHNUTAMA : Tentang Stuntman dan Alasan Para Penyanyi Lipsync di Opening Ceremony Asian Games 2018’.
Wishnutama juga memastikan bahwa seluruh penyanyi yang membawakan lagu di Opening Ceremony Asian Aames 2018 seluruhnya melakukan lip sync.
Hal itu, kata Wishnutama, dilakukan karena alasan teknis, dan menyangkut kedatangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Opening Ceremony Asian Aames 2018.
Wishnutama menjelaskan, selama berlangsung Opening Ceremony Asian Aames 2018 itu semua penyanyi, crew dan lainnya menggunakan earpiece wireless.
“Kira-kira pada malam itu ada 7.000 wireless earpiece monitor. Oke. Ini kita baru bicara di performer. Belum wireless atau HT yang berkomunikasi itu ribuan malam itu. Iya kan? Termasuk panitia, termasuk pengamanan, termasuk Paspampres,” kata Wishnutama kepada Anji dalam video tersebut.
Via Vallen (instagram)
Baca: Polisi Tangkap Terduga Pelaku Pembakar Lahan di Kayong Utara
Baca: Jadwal MotoGP Inggris 2018 - Puasa Kemenangan Yamaha, Marquez Ancam Valentino Rosssi
Hal itu, kata Wishnutama, sangat berhubungan dengan sinyal di dalam lokasi Opening Ceremony Asian Aames 2018, di Gelora Bung Karno.
Menurut Wishnutama hal itu sangat berisiko apabila penyanyi dibiarkan bernyanyi secara langsung.
Menjadi berisiko karena demi pengamanan Presiden Jokowi, Paspampres sewaktu-waktu dapat mengaktifkan ‘jammer’ atau pengacak sinyal .
”Nah pada saat itu (jammer) dinyalakan pasti akan menganggu frekuensi semuanya. Risiko-risiko tadi itu terlalu tinggi untuk sebuah pagelaran yang sifatnya seperti ini. Berbahaya buat penampilan siapa pun,” ujar Wishnutama.
Walaupun kemudian Paspampres sama sekali tak mengaktifkan jammer di Opening Ceremony Asian Aames 2018, Wishnutama tetap memilih para penyanyi menggunakan teknik lip sync.
Sebab keputusan mengaktifkan Jammer bisa dilakukan secara mendadak sesuai kondisi dan situasi di lapangan.
Sebenarnya, kata Wishnutama, bisa saja menggunakan kabel apabila penyanyi ingin bernyanyi secara langsung.
“Kita kan bicara dengan mic, miking kan hari gini kan wireless ya. Karena kalau pakai kabel pasti jadi aneh banget gitu kan. Udahlah, secara visual jeleklah, iya kan pake kabel kan bisa ketarik, bisa apa. Itu namanya. Ga perlu diperdebatkan lah?,” ujar Wishnutama.
Sehingga, ujar Wishnutama, melakukan lip sync di pagelaran besar amatlah wajar.
Sebab sebuah pagelaran besar selalu menghadirkan komplikasi situasi yang perlu diatasi.
“Ini sebuah pagelaran yang secara visual pertunjukkan. Ini kan hiburan,” kata Wishnutama.
Wishnutama (instagram)
Miris dan Sedih
Terpenting, kata Wishnutama, Opening Ceremony Asian Aames 2018 diakui dunia, sekaligus mengakui juga ini merupakan pagelaran besar.
Terkait lip sync, kata Wishnutama, hal itu sah dan tak perlu dipermasalahkan selama si penyanyi menggunakan suaranya sendiri,
“Kalau dia pake suara orang lain di lip sync-nya, Itu yang menurut saya tidak etis,” kata Wishnutama.
Wishnutama juga mengingatkan lip sync juga kerap dilakukan di pagelaran-pagelaran besar di negara lain, tetapi tak pernah ada yang mempermasalahkan.
“Tapi pernah gak sih ada di dunia internasional ini dan pagelaran manapun yang lip sync nya dipermasalahkan, dan rasanya saya ga pernah denger sepanjang karir saya. Baru kali ini, pertama kali dipermasalahkan. Di indonesia dipermasalahkna lip sync. Ini menurut saya sesuatu yang luar biasa, saya amazed. Terserah menerjemahkannya.saya sangat amazed dengan komentar-komentar orang,” kata Wishnutama.
Pada akhirnya Wishnutama merasa miris dengan hal tersebut.
“Kita nggak ada kepentingan politik dan tujuannya entertainment aja kena ganyang juga gitu ya,” kata Wishnutama.
Wishnutama mengaku merasa sedih ketika sebuah karya seni dan kreatifitas tetap dicari-cari kesalahannya.
Bahkan sesuatu yang sebenarnya tak salah pun dibuat seolah-olah salah.
“Sementara dunia ingternasonal mengakui di berbagai belahan dunia mengakui ini sebuah pertunjukkan yang menarik dan dihargai,” ujar Wishnutama.
Wishnutama mengaku tak berminat membalas semua komentar negatif lantaran dia tak punya kemampuan untuk berkompetisi nyinyir.
“Tapi kalo mau berkompetisi kreatif, berkompetisi karya, ayo,mari,” kata Wishnutama. (Tribunnews.com/Theo Yonathan Simon Laturiuw)