Daging Kambing Ternyata Tak Sebabkan Darah Tinggi, Malah Jadi Obat, Begini Penjelasan Dokter

Dr Johanes Chandrawniata, SpGK, mengatakan kalau datangnya penyakit darah tinggi saat mengonsumsi daging kambing hanyalah mitos.

Editor: Agus Pujianto
Sajian Sedap
Selain Sate dan Gulai, Ini Dia 3 Teknik Mengolah Daging Kambing yang Bisa Kita Tiru di Rumah 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Daging kambing identik dengan Idul Adha.

Bukan tidak mungkin kita akan dapat lebih dari satu kantung yang berisi daging kambing.

Kalau sudah begitu, mau tidak mau kita harus mengolahnya.

Tapi kita sering mendengar kalau daging kambing bisa membuat darah tinggi.

Hal itu pun membuat beberapa orang, khususnya yang memiliki hipertensi, jadi takut untuk mengonsumsi daging kambing.

Namun benarkah demikian?

Baca: Masak Daging Kambing Selain Sate dan Gulai, Mulai dari Resep, Sajian, hingga Teknik Mengolahnya

Simak info selanjutnya berikut ini.

Aturan Makan Daging Kambing

Dilansir Kompas.com, Dokter Spesialis Gizi Klinik, dr Johanes Chandrawniata, SpGK, mengatakan kalau datangnya penyakit darah tinggi saat mengonsumsi daging kambing hanyalah mitos.

Bahkan menurutnya, mengunyah satu kilogram daging kambing pun tidak akan mendatangkan darah tinggi.

Namun dalam mengonsumsi daging kambing, tidak disarankan dibarengi dengan jeroan, babat, otak, dan usus.

Johanes mengatakan, daging kambing memiliki keunggulan tersendiri dibandingkan daging sapi.

Soalnya kandungan lemak dan kolesterolnya ternyata lebih rendah!

Dalam takaran 100 gram, lemak daging kambing hanya sebesar 3,03 gram.

Baca: Ini Resep dan Bumbu Agar Sate Kambing Tidak Kering dan Keras, Yuks Dicoba!

Sedangkan pada daging sapi terdapat 7,72 gram.

Kolesterol daging kambing juga sedikit lebih rendah, yakni 75 miligram dan kolesterol sapi 80 miligram.

Selain itu, kandungan zat besi daging kambing juga lebih banyak 3,73 gram, sedangkan daging sapi hanya 2,24 miligram.

Seng (zinc) pada daging kambing juga lebih besar, yakni 5,27 miligram sementara sapi hanya 4,61 miligram.

Tapi nutrisi tersebut bisa didapat dengan cara masak yang tepat.

Johanes menyarankan untuk tidak memanggang sate kambing hingga gosong.

Saat proses pemanggangan, protein pada daging kambing yang terkena panas tinggi bisa berubah jadi zat karsinogen.

Dengan begitu, hal ini juga mengonfirmasi bahwa arang sebagai penyebab kanker adalah mitos.

Daging kambing yang dipanggang cukup dikonsumsi seminggu sekali.

Baca: Resep dan Cara Membuat Tongseng Kambing, Sajikan dengan Taburan Bawang Goreng

Sementara itu, hidangan kuah bisa jadi pilihan lain dalam mengonsumsi daging kambing.

Dalam proses ini, hindari penggunaan santan yang berlebihan.

Penambahan sayur juga dapat menambahkan kandungan vitamin pada hidangan kambing.

Kalau masih bingung mau buat apa dari daging kambing, langsung cek laman resep Sajian Sedap.

Di sana banyak resep daging kambing yang sudah teruji kelezatannya.

Obat Kanker

Daging Kambing Lebih Rendah Lemak

Banyak orang yang sengaja menghindar untuk mengonsumsi daging kambing.

Hal ini karena sifat daging yang berbau dan mitos-mitos mengenai kandungannya yang bisa menyebabkan tekanan darah naik.

Baca: Tips Atasi Darah Tinggi (Hipertensi) Saat Makan Daging Sapi dan Kambing di Idul Adha

Padahal, daging ini merupakan jenis daging merah yang jauh lebih baik dibanding daging sapi atau kerbau.

Hal ini dibuktikan oleh Departemen Pertanian Amerika Serikat mengenai kandungan kalori, lemak total, lemak jenuh, protein, dan kolesterol.

Menurut badan yang meneliti kualitas pangan dari sektor pertanian dan peternakan tersebut, kandungan kalori dalam daging kambing jauh lebih rendah dibanding dengan daging lainnya.

Hal ini didukung dengan data yang diungkapkan oleh badan pengawas makanan Amerika.

Dalam situsnya, badan tersebut mengungkapkan bahwa setiap 100 gam daging kambing mengandung 27 gram protein, 143 kkal kalori dan lemak sebesar 3 gram.

Sedangkan untuk 100 gram daging sapi, terdapat 201 Kkal kalori, 18,8 gram protein, dan 14 gram lemak.

Dari angka di atas, tentu lemak dan kalori dalam kambing tergolong sangat rendah dan lebih aman untuk dikonsumsi

Baca: Wajib Coba! Tips Daging Kurban Tahan Lama dan Tetap Aman Dikonsumsi

Manfaat Mengonsumsi Daging Kambing

Selain memiliki kandungkan dan kalori yang lebih rendah dari jenis daging lain, mengonsumsi daging kambing juga bisa mendatangkan banyak manfaat baik

Terutama untuk kesehatan atau kecantikan tubuh.

Kandungan dalam daging ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan perkembangan otak pada anak.

Tidak hanya itu, daging ini juga bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan mencegah anemia karena mengandung zat besi yang cukup tinggi.

Daging ini juga bisa dikonsumsi sebagai sumber antioksidan.

Zat antioksidan dalam daging ini tidak hanya bermanfaat untuk menangkal berbagai macam penyakit, tapi juga dapat menjaga kecantikan kulit.

Dari semua manfaat di atas, ada satu yang sama sekali tidak dapat disangka dari manfaat mengonsumsi daging ini.

Baca: Banyak Makan Daging Saat Lebaran, 5 Minuman Ini Dijamin Bisa Turunkan Kolestrol

Yaitu kemampuan mencegah pertumbuhan sel kanker.

Dalam daging kambing terdapat asam lemak yang disebut CLA.

Asam lemak inilah yang berfungsi sebagai penangkal pertumbuhan sel kanker.

Meskipun memiliki banyak manfaat, mengonsumsi daging ini secara terus menerus juga akan menimbulkan hal yang tidak menyehatkan.

Hal ini disebabkan oleh kandungan kolesterol yang lumayan tinggi, sekitar 75 mg setiap 100gram daging kambing.

Untuk membatasi konsumsi ini, disarankan untuk mengonsumsi daging kambing maksimal sekali dalam satu minggu agar mendapatkan manfaatnya, bukan efek sampingnya.

Artikel ini telah tayang di Grid.ID dengan judul Cuma Mitos! Nyatanya Daging Kambing Tidak Bikin Darah Tinggi, Begini Penjelasan Dokter

Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved