Kritisi Pidato Ketua MPR RI Zulkifli Hasan, Ini Pernyataan Ruhut Sitompul
Ia juga menjelaskan pernyataannya tersebut sambil membaca dua lembar kertas yang dipegangnya.
"Baca koran-koran memuat ini. pada pembayaran hutang akan berat karena harus mencari sumber pembiayaan lain selain yang ada selama ini kata menteri keuangan. Kalau rupiah melemah nambah ini, kalau rupiah melemah dolar menguat nambah dia," katanya.
Berdasarkan pandangan mantan Menteri Prekonomian Rizal Ramli menurut Zulkifli pemerintah tidak memiliki inovasi dalam membayar utang.
Sehingga, saat jatuh tempo pemerintah kelimpungan.
"Berikut juga ekonom indef Dima Yudsitira, hutang jatuh tempo adalah gabungan hutang sekarang dan sebelumnya tidak sepenuhnya warisan masa lalu. Pemerintah sekarang cicilan hutan 400 triliun lebih itu," ujar Zulkifli Hasan.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menuding pernyataan Ketua MPR Zulkifli Hasan mengenai pembayaran pokok utang pemerintah pada Kamis (16/8/2018) lalu tidak wajar, bermuatan politis dan menyesatkan.
Zulkifli menyampaikan hal tersebut dalam pidato sidang tahunan MPR Kamis (16/8/2018) lalu.
Ia menyebut besaran pembayaran pokok utang pemerintah yang jatuh tempo tahun ini sebesar Rp 400 triliun, setara 7 kali lebih besar dari dana desa dan 6 kali lebih besar dari anggaran kesehatan.
"Pernyataan tersebut selain bermuatan politis juga menyesatkan," kata Sri Mulyani melalui akun Facebook-nya hari ini, Senin (20/8/2018).