Liga Inggris

Kemenangan Liverpool Cacat Akibat Aksi Suporter Kepada Mohamed Salah

Setelah itu anak asuhan Juergen Klopp ini harus menunggu hingga menit tambahan babak kedua untuk menggandakan kedudukan lewat Sadio Mane.

Penulis: Marlen Sitinjak | Editor: Marlen Sitinjak
Screenshot Instagram@mihu_sg8
Para pemain Liverpool merayaka gol saat menghadapi tuan rumah Crystal Palace, Selasa (21/8/2018) dini hari WIB. Liverpool menang 2-0. 

James Milner yang maju sebagai eksekutor melaksanakan tugasnya dengan baik.

Baru pada babak kedua, sorakan untuk Salah dilakukan pendukung tuan rumah tiap winger asal Mesir tersebut membawa bola.

Sorakan untuk Salah semakin ramai saat bek muda Crystal Palace, Aaron Wan-Bissaka haris diganjar kartu merah usai melanggar Mohamed Salah pada menit ke-75.

Eks Manchester United, Gary Neville menilai Mohamed Salah jatuh secara teatrikal saat dilanggar oleh Mamadou Sakho.

"Itu adalah satu hal dimana jika seorang pemain yang ada di timmu, anda berkata 'jatuhlah dan dapatkan penalti'. Tetapi itu adalah teatrikal, banyak orang yang tak suka jika itu bukan timmu," ujar Neville dilansir dari Independent.

Baca: MUI Tegaskan Vaksin Measles Rubella (Vaksin MR) Haram, Tapi Terpaksa Boleh Digunakan

"Itu juga kesalahan yang dilakukan Sakho, ia terlalu ketat mengawal. Hal yang tanggung dari Sakho dan itu membuat Salah membuat keputusan," ujarnya.

Liverpool akhirnya sukses menutup laga dengan kemenangan 2-0 setelah Sadio Mane mampu mencetak gol pada menit 90+2' melalui sebuah serangan balik.

Kemenangan membuat Liverpool menempati posisi kedua di klasemen sementara dengan torehan 6 poin.

Teriakan Klopp

Pelatih Liverpool, Juergen Klopp mengaku harus berteriak "lari atau saya akan membunuhmu kepada para pemainnya saat The Reds menang 2-0 atas Crystal Palace.

Pria asal Jerman ini terlihat tegang saat menjelang babak kedua The Reds tak kunjung menambah gol.

Klopp sendiri mengaku bahwa ia harus berteriak "lari atau saya akan membunuhmu" untuk menyemangati para pemainnya di akhir babak kedua.

"Pada saat-saat akhir bahan bakar kami benar-benar rendah dan mungkin para pemain perlu sedikit bantuan dari pelatih yang marah kemudian berterika 'lari atau saya akan membunuhmu' dan mereka kemudian mencetak gol dengan serangan balik yang fantastis," ujar Juergen Klopp dikutip dari BBC. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved