Pilpres 2019

Inilah Reaksi Ma'ruf Amin Atas Tudingan Mahfud MD

Ia menegaskan tak pernah ada ancaman dari pihaknya. Ia pun mengatakan hal ini bisa terjadi lantaran berita yang beredar memiliki judul yang salah.

Editor: Marlen Sitinjak
TRIBUNJAKARTA.COM/SUCI FEBRIASTUTI
Pertemuan KH Maruf Amin dengan Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) sebelum menunaikan ibadah haji, di Kantor PBNU, Senen, Jakarta Pusat, Senin (13/8/2018). 

"Bagaimana saya tahu Kiai Maruf Amin? Muhaimin yang bilang ke saya. Hehe. Ini saya ceritain, menarik ini ceritanya. Saya memang jujur," kata Mahfud yang diiringi tepuk tangan nara sumber yang lainnya.

Kata Mahfud, dia bertemu dengan Muhaimin karena dipertemukan mantan Wakil Ketua Umum PBNU Asad Said Ali.

Mahfud mengatakan sebenarnya tidak bersedia menemui Muhaimin karena Muhaimin juga mencalonkan diri dan tidak bersedia jika Mahfud yang terpilih.

Namun dia akhirnya luluh karena Asad mengatakan pertemuan itu adalah karena prakarsa dia.

"Dek selamat ya wapres, kok tau Bapak? iyalah saya tahu. Anu ya bertemu dengan Muhaimin," kata Mahfud menceritakan awal mula pertemuan tersebut.

4. Kiai Maruf Amin Dikte Pernyataan yang Akan Disampaiken ke Media

Mahfud dan Muhaimin kemudian bertemu di Jalan Empu Sendok. Nah, di situlah Muhaimin mengatakan peran Maruf Amin dibalik pernyataan keras NU.

"Di situlah Muhaimin mengatakan wah kita ini dipermainkan politik ya Pak. Pak Mahfud bukan saya lho yang bilang Pak Mahfud bukan kader NU," katanya Mahfud menirukan ucapan Muhaimin.

Mahfud kemudian memaklumi bahwa itu adalah kerjaan anak buah Muhaimin dan menurut dia itu adalah main-main.

"Terus saya tanya, gimana itu main ancam-ancam? itu yang nyuruh Kiai Maruf katanya," beber Mahfud.

Berdasarkan keterangan Muhaimin, Presiden ternyata memanggil Maruf Amin, Said Aqil Siradj, dan Muhaimin ke Istana Negara pada Rabu pagi.

Ketika ketemu presiden, kata Muhaimin, Presiden tidak menyebut siapa namanya, dia hanya bertanya kepada mereka bertiga secara berpisah, minta saran siapa yang akan jadi calon.

"Tapi tidak sebut siapa calon. Nah, ketemulah tiga orang ini di PBNU dan bersekimpulan berarti ketiga ini bukan calonnya karena waktu dipanggil tidak disebut calon," ungkap mantan menteri pertahanan itu.

"Nah lalu mereka sepertinya marah-marah. Membahas kemudian Kiai Maruf mengatakan kalau gitu kita mengantakan tidak bertanggung jawab secara moral atas pemerintahan kalau bukan kader NU yang diambil. Ini kata Muhaimin," lanjut Mahfud.

Masih dari keterangan Muhaimin yang disampaikan Mahfud, Maruf kemudian memanggil Robikin agar mengatakan hal serupa kepada media.

"Datang Robikin. Didikte kalimatnya oleh Kiai Maruf, begini lho kalimatnya. Katanya itu didikte emang," kata Mahfud. (*)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved