Beranda HMKS GTP Gelar Dialog Pemuda Perkuat Kapasitas
Ketua HMKS Imam mengatakan dialog tersebut di gelar sebagai wadah berdiskusi dan silaturahmi tentang persoalan yang ada di Kecamatan.
Penulis: Muhammad Luthfi | Editor: Dhita Mutiasari
Laporan Wartawan Tribun Pontianak M Wawan Gunawan
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS,- Himpunan Mahasiswa Kecamatan Sejangkung (HMKS) dan Gerakan Tangan Pemuda (GTP) menggelar dialog pemuda dalam rangka memperkuat kapasitas dan persatuan pemuda untuk kemajuan daerah tersebut, Selasa (14/08/2018).
Ketua HMKS Imam mengatakan dialog tersebut di gelar sebagai wadah berdiskusi dan silaturahmi tentang persoalan yang ada di Kecamatan.
Baca: Kapolres Jamin Dalami Penyebab Karhutla di Kayong Utara
Baca: Asap Tebal Muncul, Lahan di Belakang Rutan Lubuk Lagak Sambas Kembali Terbakar
"Diolog ini kami gelar sebagai wadah kami bersilaturahim dan berdiskusi tentang persoalan kecamatan dan solusi apa yang harus diperbuat pemuda dalam membangun kecamatan ini," ujarnya.
Ia menambahkan, tema kegiatan tersebut juga di angkat untuk mengisi hari kemerdekaan RI.
"Hal itu sebagai tema kami angkat yakni peran pemuda mengisi kemerdekaan dari desa untuk Indonesia," sambung Ketua HMKS, Imam saat dihubungi di Sendoyan, Sambas.
Ia menjelaskan dalam dialog pemuda tersebut juga menghadirkan perwakilan pemuda dari setiap desa, perwakilan mahasiswa, siswa dan organisasi kepemudaan di Keceamatan Sejangkung.
"Untuk narsumber kita menghadirkan dari pihak kecamatan, Ketua KNPI Sambas, Anggota DPRD Kabupaten Sambas dan Kepala Desa Sendoyan. Peserta dari unsur pemuda desa dan mahasiswa itu sendiri sekitar 50 orang," paparnya.
Sementara itu Kepala Desa Sendoyan, Juliansyah menyambut baik kegiatan HMKS dan GTP yang menggelar dialog di desanya.
Apalagi kegiatan tersebut menurutnya mampu mengumpulkan pemuda satu kecamatan.
"Memperbanyak kegiatan pemuda di desa bisa menjadi alternatif pemecahan masalah kepemudaan di desa. Dengan kegiatan ini membuat pemuda sibuk akan aktivitas positif mengurangi potensi hal negatif untuk terjadi," ujarnya.
Lanjutnya, pemuda harus bisa memberikan karya nyata dan kontribusi sekecil apapun untuk desa. Menurutnya mahasiswa jangan takut untuk pulang k desa setelah kuliah sebab banyak potensi yang bisa dilakukan seiring besarnya dana desa yang terkucur ke desa.
"Kita mengajak berbuat lah sebisa kita meskipun kecil, karena berawal dari hal kecil dan diri sendiri perubahan besar akan terwujud," tambahnya.
"Pemuda harus ikut aktif mengawasi dan mengontrol pemerintah desa adalah wujud peran dalam membangun desa untuk Indonesia," ajak kepala desa termuda di Kabupaten Sambas tersebut.