Remaja Difabel di Ketapang Dirudapaksa Tetangganya Berulang Kali, Suasana Sepi Buat Pelaku Leluasa!
Kejadian ini diungkapkan Ketua Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Ketapang, Harlisa.
Penulis: Subandi | Editor: Madrosid
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Subandi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KETAPANG – Kasus kekerasan seksual pada anak di Ketapang khususnya di Kecamatan Matan Hilir Selatan (MHS) terjadi lagi.
Jika pekan lalu Polres Ketapang mengamankan AG (40) warga MHS karena merudapaksa anak kandungnya RF (14).
Kali ini Polres Ketapang kembali mengamankan DG (40) warga MHS juga karena telah merudapaksa tetangganya, NH (17).
Kejadian ini diungkapkan Ketua Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Ketapang, Harlisa.
Baca: Pandangan Bupati Sanggau Terhadap Empat Raperda Inisiatif DPRD Sanggau
Harlisa mengungkapkan NH remaja difabel atau mengalami dibanding anak umumnya dirudapaksa DG di rumah korban.
Menurut Herlisa berdasarkan pengakuan korban sudah dirudapaksa oleh DG lima kali.
“Pelaku itu merupakan tetangga korban. Kejadiannya sejak bulan puasa (Ramadan-red) lalu. Pelaku selalu melakukan askinya di dapur rumah korban ketika keadaan sepi,” kata Herlisa kepada wartawan di Ketapang, Kamis (9/8/2018).
Ia menjelaskan pelaku bisa menjalankan askinya karena di rumah korban sepi. Lantaran hanya tiga orang yakni korban dan adiknya yang sama-sama difabel.
Serta ibunya yang selalu seharian bekerja di luar rumah atau berladang.
Ketika ibu korban ke ladang lah menurutnya pelaku melancarkan aksinya. Pertama kali pelaku merudapaksa korban diimingi akan diberi uang. Kemungkinan sebelum beraksi pelaku memantau dahulu kondisi rumah korban.
Lantaran menurut warga sekitarnya pelaku sering duduk di depan rumah korban. Perbuatan pelaku mulai tercium pihak keluarga setelah korban bercerita. Korban akan berteriak jika pelaku menganggunya lagi sehingga keluarganya pun curiga.
Kemudian perbuatan pelaku terbongkar setelah terpergok langsung ibu korban. Ketika itu pelaku hendak membaringkan korban di dalam rumah korban. Pelaku hendak melancarkan aksinya karena mengira ibu korban sudah ke lading.
Baca: Kebakaran di Sungai Duri Mempawah! 5 Unit Rumah Luluh Lantah, Ini Kesaksian Tetangga
“Mulai saat itu lah semua perbuatan pelaku terbongkar. Kemudian abang kandung korban langsung melaporkan kejadian ini ke kepolisian setempat. Abang kandung korban merupakan guru yang tinggal tidak bersama korban,” tutur Herlisa.
Kapolres Ketapang, AKBP Sunario melalui melalui Paur Subbag Humas Polres Ketapang, Ipda Matalib membenarkan kejadian ini. Menurut Matalib saat ini pelaku sudah ditangkap oleh Jajaran Polres Ketapang.