Teroris di Kalbar

Densus 88 Sisir Landak dan Kapuas Hulu, Begini Jejak Terorisme di Kalbar

Densus 88 Anti Teror menyisir wilayah perhuluan Kalimantan Barat (Kalbar) dalam dua hari terakhir untuk mengusut dugaan tindak terorisme.

Penulis: Hasyim Ashari | Editor: Agus Pujianto
TRIBUN PONTIANAK/DESTRIADI YUNAS JUMASANI
Dengan pengawalan Jaksa dan Densus 88, Dody Kuncoro saat tiba di Bandara Internasional Supadio Pontianak untuk selanjutnya diserahterimakan ke Lapas Klas II A Pontianak, Kamis (28/4/2016) sekitar pukul 08.30 WIB. Dody yang berasal dari Sukoharjo ini merupakan tahanan terduga teroris yang dipindahkan dari Mako Brimob Jakarta. TRIBUN PONTIANAK/DESTRIADI YUNAS JUMASANI 

Kemudian barang bukti langsung dibawa ke Pontianak oleh Densus 88.

Kapolres Landak AKBP Bowo Gede Imantio mengatakan, turunnya Densus 88 ke Ngabang dan masuk ke rumah KT di Desa Raja, Kecamatan Ngabang pada Selasa (24/7/2018) sore hanya untuk menggeledah.

"Jadi mereka (Densus 88) hanya menggeledah. Kita hanya mem-back up mereka bersama anggota dari Polda Kalbar," ujar Bowo kepada Tribun, Rabu (25/7/2018).

Sehingga dalam hal ini dirinya tidak bisa menyampaikan keterangan lebih dalam.

Dua penyisiran terhadap dugaan tindak terorisme di Kalbar itu, bukanlah yang pertama.

Jejak-jejak terorisme lainnya di Kalbar sudah lebih dulu diendus Densus 88.

NH Hendak Gabung ISIS

Senin (27/11/2017), Densus 88 Anti Teror dan Kepolisian Daerah (Polda) Kalbar, juga menangkap terduga teroris NH (36) di Bandara Internasional Supadio, sekitar pukul 11.00 WIB.

Berdasarkan bukti identitas Kartu Tanda Penduduk (KTP), terduga teroris bernama NH (36) beralamat satu di antara gang di Jalan Parit Tengah, Kelurahan Sungai Beliung, Kecamatan Pontianak Barat.

Ia lahir di Sekuduk, Kabupaten Sambas, Kalbar, 7 Juni 198.

Baca: Imbau Masyarakat Waspada, Kepala BNPT Sebut Teroris Merekrut Anggota Lewat Media Online

Baca: Jika Wapres Boleh Jabat Dua Kali, Akademisi Nilai MK Langgar Konstitusi

NH diduga ingin berangkat ke Marawi, Filipina dan bergabung dengan ISIS.

NH rencananya bertolak ke Kuching, Malaysia dengan menggunakan pesawat Air Asia.

Setelah itu, dia diduga akan melanjutkan perjalanan ke Marawi, Filipina Selatan.

Kepala Divisi Humas Polri saat itu Irjen Setyo Wasisto mengatakan, sebelum berangkat, NH sempat menitipkan keluarganya.

"Info dari Densus, dia berangkat sudah pamitan, dia mau berjihad. Menitipkan keluarganya, tolong diurus," ujar Setyo di Kompleks Mabes Polri, Jakarta, Selasa (28/11/2017).

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved