Buntut Tuntutan Ratusan Pendemo FPRK, PT Ketapang Ecology Minta Maaf
Pihak perusahaan mengakui bahwa apa yang dikatakan pendemo benar tapi tulisan nama dan patung sudah dibuang sebelum pendemo datang.
Penulis: Subandi | Editor: Dhita Mutiasari
Maka dibangunlah patung tersebut untuk memotivasi para pekerja.
Sebab sosok patung itu merupakan tokoh yang ulet bekerja dibidang perkayuan pada jaman dahulu. Kemudian terkait nama jalan beraksara Tiongkok meski diakuinya ada.
Namun menurutnya tidak banyak dan ada juga jalan yang identik Indonesia.
Sehingga sebelumnya ada jalan bernama Shanghai, Surabaya dan lain-lain. Ia menegaskan apa yang dilakukan perusahaan sebelumnya karena ketidaktahuan.
Sebab belum lama datang dan beradaptasi sehingga tak tahu apa yang boleh dan tak boleh dilakukan di Indonesia.
“Jadi ketika berkonsultasi sama saya. Maka saya sampaikan itu tak boleh dan langsung suruh cabut,” ungkapnya.
“Pihak perusahaan patuh dan segera mencabut nama jalan dan patung itu. Jadi kejadian ini karena ketidaktahuan mereka saja. Saya mewakili perusahaan memohon maaf,” ucapnya.
Terkait pada patung yang diduga ada memegang barang seperti palu arit.
Ia menegaskan benda tersebut bukan palu arit.
Namun patung itu hanya memegang kapak yang merupakan seniman kayu.