Kapolres Selingkuh
Asmara Terlarang, Kapolres Pangkep Terisak, Bupati Ungkap Kelakuan AKBP Bambang
Mantan Kapolres Pangkep, AKBP Bambang Wijanarko mengaku bersalah. Di depan para anggotanya ia terisak.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PANKEP - Mantan Kapolres Pangkep, AKBP Bambang Wijanarko mengaku bersalah.
Mengutip TribunPangkep.com, di depan para anggotanya saat lepas sambut, Selasa (10/7/2018), Bambang bicara sambil terisak.
"Saya minta maaf, saya ini manusia yang tidak luput dari kesalahan," ujarnya seraya mengambil tisu menyeka air matanya.
Pantauan TribunPangkep.com air mata Bambang menetes tiap para anggota Polres Pangkep memeluknya.
Sambil berbisik dia berkata oleh beberapa polisi, "mohon maaf yah dan tetaplah kebersamaan kita dikenang baik," ungkapnya.
Kepada wartawan TribunPangkep.com Bambang juga memohon maaf dan minta doa agar dirinya diberi ketabahan dan kesabaran atas musibah yang menimpanya.
Baca: Kaget Polisi Tiongkok Sodorkan Plakat Kerjasama, Kapolres Ketapang Beberkan Fakta-fakta Mengejutkan
Baca: Kapolres: Media Punya Peran Penting Bantu Tugas Polri
Baca: Daftar Caleg 2019, Virha Agisthi: Untuk Perjuangkan Hak-hak Masyarakat
"Mohon maaf yah mbak, mohon doanya supaya saya kuat. Terima kasih sudah menjadi bagian dari Polres Pangkep dalam peliputan berita," jelasnya.
Diduga sering keluar malam bersama staf Polres Pangkaep, Kapolres Pangkep AKBP Bambang Widjanarko dimutasi.
Hal tersebut dikatakan Kapolda Sulsel Irjen Pol Umar Septono saat ditemui di Polda Sulsel, Jl Perintis Kemerdekaan Km. 16 Makassar, Senin (9/7/2018).
"Dugaan sementara kami dia (AKBP Bambang Widjanarko) diajak jalan-jalan malam-malam, tapi perlu pendalaman lagi makanya ditarik," kata Irjen Umar.
Diketahui, AKBP Bambang Widjanarkodimutasi ke Polda Sulsel sebagai perwira menengah (Pamen) atau non jobkan.
Mutasi Bambang berdasarkan Surat Telegram Rahasia (STR) Kapolri Nomor ST / 1679 / VII / KEP. / 2018 yang dikeluarkan langsung dari Mabes Polri.
"Ya yang namanya pemimpin itu masa malam-malam jalan sama stafnya itu bagaimana, kan ngga benar. Makanya kita masih pendalaman," jelas Umar.
Baca: 6 Fakta Pencopotan Kapolres yang Terlibat Asmara Terlarang dengan Perwira Polwan
Baca: Digrebek Warga, PNS Nginap di Rumah Janda Terancam Dimutasi
Sementara itu, pengganti Bambang sebagai Kapolres Pangkep dalam STR yang keluar 6 Juli 2018 lalu, ialah AKBP Tulus Sinaga dari Polda Sulsel.
Bupati Ungkap Kelakuan Kapolres
Bupati Pangkep, Syamsuddin A Hamid menghadiri lepas sambut Kapolres Pangkep dari AKBP Bambang Wijanarko ke AKBP Tulus Sinaga di Gedung Islamic Centre, Kecamatan Pangkajene Kabupaten Pangkep, Sulsel, Kamis (12/7/2018).
Syamsuddin mengaku kehilangan sosok kapolres seperti AKBP Bambang Wijanarko.
Baginya, Bambang adalah sosok yang berbeda dari kapolres-kapolres yang pernah bertugas sebelumnya.
"Pak Bambang baik sekali, beliau bisa membedakan yang mana tugas dan yang mana pertemanan. Beliau sangat bersahaja dan kekeluargaanya tinggi," ujarnya.
Dia menambahkan, selama bertugas di Pangkep soal keamanan sampai hari ini aman.
"Pilgub Sulsel 2018 buktinya, di Pangkep aman-aman saja dan tidak ada pergerakan kekerasan diantara masing-masing simpatisan calon," ungkapnya.
Baca: Komitmen Jadikan Pontianak Bersih dari Narkoba, Pemkot Pontianak Dapat Penghargaan dari BNN
Baca: Asmara Terlarang dengan Perwira Polwan Terungkap, Kapolres Menangis dan Titip Ini!
Syamsuddin juga mengaku suka ngopi bareng AKBP Bambang Wijanarko bersama para muspida lainnya.
Di acara lepas sambut, tidak lupa Syamsuddin memberikan bingkisan kenang-kenangan kepada AKBP Bambang Wijanarko sekeluarga.
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Dicopot karena Dugaan Selingkuh, Mantan Kapolres Pangkep: Saya Manusia Biasa
http://makassar.tribunnews.com/2018/07/11/dicopot-karena-dugaan-selingkuh-mantan-kapolres-pangkep-saya-manusia-biasa?page=2.
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Lepas Sambut Kapolres Pangkep, Bupati Ungkap Kelakuan AKBP Bambang
http://makassar.tribunnews.com/2018/07/12/lepas-sambut-kapolres-pangkep-bupati-ungkap-kelakuan-akbp-bambang.
Penulis: Munjiyah Dirga Ghazali
Editor: Imam Wahyudi