3 Top News

TERPOPULER - Bocah Ini Selamat Dari Terkaman Buaya Hingga Saksi Karolin-Gidot Tolak Tanda Tangan

Selamat pagi pembaca tribunpontianak.co.id, semoga hari ini menyenangkan. Editor tribunpontianak.co.id merangkum berita terpopuler

Penulis: Mirna Tribun | Editor: Mirna Tribun
KOLASE TRIBUNPONTIANAK.CO.ID

Laporan Wartawati Tribunpontianak.co.id, Mirna

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Selamat pagi pembaca tribunpontianak.co.id, semoga hari ini menyenangkan. 

Editor tribunpontianak.co.id merangkum berita terpopuler satu hari sebelumnya. 

Baca: Nia Ramadhani Kegirangan Dapat Mawar dari Anggota Boys II Men, Ardi Bakrie Malah Protes

Baca: Hasil Lengkap Liga 1 Pekan ke-14 Beserta Klasemen Sementara, Barito Putera Dipuncak!

Baca: Bahaya! Ini 5 Negara Dengan Tingkat Pembunuhan Tertinggi di Dunia, Turis Harus Hati-hati

Berikut berita populer yang wajib Anda baca.

3. Sempat Terseret 15 Meter, Bocah 11 Tahun Ini Selamat Dari Maut Usai Diterkam Buaya

Sempat Terseret 15 Meter, Bocah 11 Tahun Ini Selamat Dari Maut Usai Diterkam Buaya

Nasib naas menimpa Yadi Putra (11), bocah yang masih duduk di bangku kelas 6 SD ini, nyaris tewas setelah diterkam buaya di Sungai Teluk Dawan tak jauh dari rumahnya.

Peristiwa itu terjadi pada sabtu (7/7) sekira pukul 22.30 Wib malam tadi, di Rt 04 Kelurahan Teluk Dawan, Kecamatan Muara Sabak Barat, Kabupaten Tanjung Jabung Timur.

Peristiwa berawal saat korban hendak menimba air di Sungai Teluk Dawan dengan tujuan menyiram kembang.

BACA SELENGKAPNYA DI SINI.

2. Terjebak di Goa Lebih Dari Dua Pekan, 6 Remaja Pesepakbola Akhirnya Berhasil Diselamatkan

Terjebak di Goa Lebih Dari Dua Pekan, 6 Remaja Pesepakbola Akhirnya Berhasil Diselamatkan

Sebanyak enam dari 13 orang yang terjebak di dalam goa Tham Luang, di Thailand, selama lebih dari dua pekan berhasil dikeluarkan pada Minggu (8/7/2018).

Diwartakan AFP, dua remaja laki-laki pertama muncul pada senja hari dari kompleks goa, setelah mereka melalui rute berbahaya sejauh empat kilometer melalui lorong berliku, sempit, dan tajam.

Tak lama kemudian, empat lainnya keluar dari goa. Mereka semua langsung dilarikan ke rumah sakit.

BACA SELENGKAPNYA DI SINI. 

1. Tolak Tanda Tangani Berita Acara Rekapitulasi, Ini Penjelasan Saksi Karolin - Gidot

Tolak Tanda Tangani Berita Acara Rekapitulasi, Ini Penjelasan Saksi Karolin - Gidot

Saksi yang juga anggota tim advokasi Karolin Gidot, Lipi SH tidak menandatangani Berita Acara Pleno Rekapitulasi Perhitungan Suara Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Minggu (8/07/2018).

Menurutnya, KPU dianggap terlalu berani merubah sesuatu yang abstrak (Kelihatan) apalagi untuk hal-hal yang tidak abstrak (tidak kelihatan).

"Kalau kami melihat dalam hal-hal yang abstrak saja KPU berani merubahnya apalagi yang tidak abstrak. Lalu juga ditemukan masih banyak yang tidak mendapatkan C6, Padahal itukan mesti dikejar," ujarnya pada saat pleno di skor untuk melaksanakan sholat Magrib.

Selain itu, Lipi juga mempertanyakan banyaknya suara tidak sah di kantong-kantong lawan. Yang berbeda dengan kondisi yang ada di kantong-kantong suara Karolin - Gidot.

"Lalu dimana kantong-kantong suara tidak sah itu sedikit, tetapi dikantong - kantong lawannya kami suara tidak sah itu banyak sekali. Ada apa itu?," pungkasnya dengan nada bertanya kepada wartawan.

Lipi menjelaskan, pihaknya melihat dari 54 ribu suara tidak sah itu lebih banyak dikantong lawan dari pada pihaknya, selain itu juga masih terdapat banyak pelanggaran, itu yang menyebabkan pihaknya menolak.

"Bahkan kami melihat ada suara tidak sah itu luar biasa banyaknya gitu, bahkan ada 54 ribu disini lebih banyak dibasis mereka, ditempat kami kok sedikit? Itu salah satunya. lalu kami juga menolak karena ini prosesnya terlalu banyak pelanggaran," tukasnya.

Sementara itu saat di konfirmasi terkait tidak mau tanda tangan, Lipi mengatakan itu sebagai sebuah bentuk perlawanan kepada KPU.

"Iya bentuk perlawan kami, bahwa kami tidak mau kompromi dengan beberapa kesalahan-kesalahan yang dilakukan mereka. Sedang di pertimbangkan (terkait langkah hukum) yang jelas kami akan mengambil hukum tapi sedang di pertimbangkan langkah hukumnya apa. Setelah dari sini kita akan melakukan konsolidasi internal," lanjutnya.

Mereka juga mempertanyakan jumlah partisiasi pemilih yang berpartisipasi dalam Pemilukada kali ini. 

BACA SELENGKAPNYA DI SINI.

Yuk Follow Instagram tribunpontianak. 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved