Amalan Puasa Sunnah 6 Hari Sesudah Lebaran, Ini Tata Cara Dilakukan Langsung Atau Terpisah
Puasa Ramadhan yang dijalani sebulan penuh juga sudah diakhiri dengan hari kemenangan di Idul Fitri kemarin.
“Hadits berpuasa Enam hari di bulan Syawal merupakan hadits yang shahih, hadits ini memiliki periwayatan lain di luar hadits Muslim. Selain hadits Muslim yang meriwayatkan hadits berpuasa Enam hari di bulan Syawal antara lain; Ahmad, Abu Dawud, dan at-Tirmidzi.”
Oleh karena itulah Hadits berpuasa Enam hari di bulan Syawal ini tergolong hadits mutawatir.
Tata Cara Puasa Sunnah 6 Hari di Bulan Syawal
Mengenai tata cara enam hari puasa, apakah harus berturut-turut ataukah boleh dipisah-pisah para ulama membebaskan memilih antara keduanya.
Artinya, boleh berturut-turut enam hari langsung semenjak tanggal dua syawal ataupun di pisah-pisah, keduanya dianggap sahih.
Mengenai syarat dan rukunya sama seperti puasa ramadhan.
Harus ada niat dan juga menghindari semua hal yang membatalkan puasa.
Adapun hikmah disunnahkannya puasa enam hari di bulan Syawwal adalah untuk menjaga agar diri kita tidak lepas kontrol setelah sebulan penuh melaksanakan puasa dan mengekang berbagai macam pantangan, kemudian dibebaskan untuk makan dan minum.
Lebih dari itu, puasa Syawal adalah ibadah sunnah yang sangat dianjurkan oleh ajaran agama kita.
Sedangkan menurut Imam Malik puasa enam hari di bulan Syawal hukumnya makruh.
Dengan alasan dikhawatirkan adanya pemahaman yang meyakini bahwa puasa enam hari di bulan Syawwal masuk puasa Ramadhan.
Namun Jikalau tidak ada kekhawatiran seperti itu, Imam Malik menyunahkannya bahkan memerintahkan untuk berlomba-lomba memperbanyak pahala.
Untuk memantapkan hati, ulama menganjurkan seseorang untuk melafalkan niatnya.
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى