Aktif di Sarang Semut, Mitha Selami Makna Hidup Lebih Dalam

Penting atau tidak Pentingnya mendalami seni memang tergantung kepada pribadi masing-masing

Penulis: Ishak | Editor: Madrosid
ISTIMEWA / DIDIN WANG TRIBUNPONTIANAK.CO.ID / ISHAK
Punggawa Sarang Semut berpose, beberapa waktu lalu. 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak Ishak

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Penting atau tidak Pentingnya mendalami seni memang tergantung kepada pribadi masing-masing.

Namun, mendalami seni akan berikan makna tersendiri bagi pegiatnya.

Setidaknya, hal inilah yang dirasakan Mitha Ys Thamrin. Mahasiswi semester 10 Fisip Untan ini, rasakan makna kehidupan lebih dalam setelah geluti seni di Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Sarana Pengembangan Seni Mahasiswa Untan (Sarang Semut).

"Buat saya, semua aspek positif, semuanya penting (termasuk seni-red). Seni banyak mengajarkan saya, bahwa hidup tak hanya sekedar hidup, cari makan, lalu mati," ujarnya, Kamis (14/06/2018).

Baca: Liburan, Yuk Ajak Buah Hati Nikmati Paket School Holiday Menarik di Harris Hotel Pontianak

Ia mengungkapkan, ada sebuah kesadaran dalam dirinya bahwa hidup haruslah bermakna besar. Sebagaimana keindahan dalam seni tari, maka demikianlah pula kehidupan harus dijalani dengan indah.

Hidup juga tak sekedar melakukan rutinitas kebutuhan dasar macam makan, tidur dan sebagainya. Namun, ada karya-karya yang harus dihasilkan, agar kehidupan yang dijalani lebih bermakna. 

"Saya sadar. Dan baru merasa menjadi manusia yg tak hanya sekadar bernafas," lanjutnya.

Keberadaan Sarang Semut pun lantas disyukurinya. UKM khusus seni ini, benar-benar menjadi 'sarang' yang tepat baginya untuk merasakan segala kebaikan hidup dengan lebih bermakna dan lebih indah sesuai nilai-nilai seni.

Kalaupun ada yang disesalinya, hanya rasa kurang puasnya akan keberhasilan dirinya dan rekan-rekannya merawat peradaban. Menyadarkan bahwa kearifan lokal sangat kaya dengan nilai-nilai seni bernilai tinggi.

"Mungkin akan menjadi cukup baik jika kami mampu mengajak teman-teman. Peduli akan terancamnya identitas kita sebagai orang Kalimantan yang tergerus zaman," pungkasnya. 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved