Lakukan Pelanggaran, KPI Berikan Sanksi Berat Pada Dua Acara Ramadan di Trans TV
Menurut Andre, panggilan akrab Ketua KPI Pusat, pelanggaran ini dikategorikan sebagai pelanggaran atas ketentuan tentang norma...
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Majelis Ulama Indonesia (MUI) baru-baru ini memberikan rekomendasi kepada Komisi Penyiaran Indonesai (KPI).
Rekomendasi tersebut terkait dengan program Ramadan televisi yang dianggap tidak sesuai dengan semangat Ramadan.
Baca: 10 Fakta Menarik Dari Khong Guan, Nomor 7 Kemana Pergi Sang Ayah?
Baca: TERPOPULER - Gagal Bertemu Malam Lailatulkadar Hingga 7 Perang Saudara di Fase Grup Piala Dunia 2018
Baca: Ramalan Zodiak - Jangan Menyerah! 5 Zodiak yang Kurang Beruntung di Bulan Juni 2018
Lantaran hal tersebut, MUI merekomendasikan pada KPI untuk memberikan sanksi berat.
Dikutip TribunStyle.com dari laman mui.co.id, rogram yang direkomendasikan untuk dihentikan adalah Ramadhan di Rumah Kuya (Trans 7), Brownis Sahur (Trans TV), Ngabuburit Happy (Trans TV), Sahurnya Pesbukers (ANTV), dan Pesbukers Ramadhan (ANTV).
Tak lama kemudian, akhirnya KPI memberikan sanksi kepada dua program Ramadan di TRANS TV.
Dliansir dari web www.kpi.go.id, KPI Pusat menjatuhkan sanksi teguran untuk dua program siaran “Ramadhan” Trans TV, Jumat (8/6/2018). Dua program tersebut “Brownis Sahur” dan “Ngabuburit Happy”.
Kedua acara ini dinilai melanggar Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS) KPI tahun 2012 serta tak selaras dengan nilai Ramadan tersebut.
Ketua KPI Pusat, Yuliandre Darwis mengatakan, hasil pengaduan masyarakat yang diterima KPI Pusat, pemantauan, dan hasil analisis, pihaknya menemukan pelanggaran pada program “Brownis Sahur” yang ditayangkan TRANS TV pada 04 Juni 2018 mulai pukul 02.43 WIB dan “Ngabuburit Happy” yang ditayangkan oleh stasiun TRANS TV pada 03 Juni 2018 mulai pukul 16.29 WIB.
Program “Brownis Sahur” menampilkan adegan seorang pria yang mengoleskan krim dan telor ke wajah temannya.
Selain itu, ditemukan pula pelanggaran pada tanggal 30 Mei 2018 pukul 03.06 WIB yang menampilkan seorang pria yang bagian wajah dan tubuhnya ditempeli lakban.
Menurut Andre, panggilan akrab Ketua KPI Pusat, pelanggaran ini dikategorikan sebagai pelanggaran atas ketentuan tentang norma kesopanan dan kesusilaan serta penggolongan program siaran.
Sementara, program “Ngabuburit Happy” terdapat kata-kata yang cenderung asosiatif yakni “..lah kalau asli kan gue belum genjot dia” dan “..tadi aye pikir dia mau ngomong troya juga gede”.
KPI Pusat juga menemukan pelanggaran yang menampilkan rekaman tersembunyi tentang perseteruan pria dan wanita karena cemburu pasangannya berakting dengan pria lain.
“Selain itu ada tampilan seorang anak yang berperan dan berperilaku layaknya seorang dewasa. Jenis pelanggaran ini dikategorikan sebagai pelanggaran atas ketentuan tentang penghormatan terhadap hak privasi serta perlindungan anak-anak dan remaja,” kata Yuliandre.
Menurut Ketua KPI Pusat, tampilan adegan dan kata-kata tersebut tidak sejalan dengan semangat Ramadan.
Itu juga tidak memberikan manfaat dan pembelajaran yang baik untuk publik.
“Tayangan menghibur boleh saja, namun isilah dengan hiburan yang memiliki pesan moral, bernilai, penuh edukasi dan manfaat bagi khalayak. Pembelajaran yang baik akan memberi hasil dan dampak yang positif bagi mereka,” jelas Andre.
Jika ditilik dari aturan KPI, tayangan di acara “Brownis Sahur” melanggar Pedoman Perilaku Penyiaran KPI Tahun 2012 Pasal 9 dan Pasal 21 Ayat (1) serta Standar Program Siaran KPI Tahun 2012 Pasal 9 Ayat (1) dan Pasal 37 Ayat (4) huruf a. Sedangkan, tayangan “Ngabuburit Happy” melanggar P3 KPI Pasal 13 dan Pasal 14 serta SPS KPI Pasal 13 Ayat (1) dan Pasal 15 Ayat (1).
Dalam kesempatan itu, Ketua KPI Pusat mengingatkan Trans TV gara menjadikan P3 dan SPS KPI Tahun 2012 sebagai acuan utama dalam penayangan sebuah program siaran.
“Kami harap Trans TV segera melakukan perbaikan dan tidak lagi mengulangi kesalahan yang sama,” tandasnya. (TribunStyle.com / Triroessita Intan)
Tak Menyangka Ternyata Artis Cantik Donita Punya Rumah Mewah Sebelum Menikah, Yuk Intip!
Selalu tampil kalem dan bersahaja, artis cantik Donita ternyata punya hunian yang mewah.
Hal ini diungkap oleh Sarah Sechan melalui acara talkshow miliknya yang tayang di NET TV.
Baca: Baru Saja Meninggal, Pria Muda Ini Bikin Kalangan Artis Ternama Indonesia Berduka, Siapakah Dia?
Baca: Raffi Ahmad Bongkar Kebiasaan Jelek Istrinya, Tak Menyangka Ternyata Seperti Ini Nagita Slavina
Rumah setinggi dua lantai itu telah mereka tempati selama 4 tahun semenjak keduanya menikah.
Di awal video program Sarah Sechan yang diunggah di Youtube, tampak bagian depan rumah Donita yang mencerminkan kemewahannya.
Cat berwarna putih bersih mendominasi bagian depan rumah.
Terlihat jendela-jendela panjang yang menambah kesan elegan.
Rumah itu mengambil gaya modern tropis.
Namun dalam judul yang diambil program Sarah Sechan menyebut rumah Donita bertema 'princess'.

Masuk ke dalam, aura yang sangat feminim memang terasa dalam pemilihan interor rumah.
Bukan tanpa alasan, menurut pengakuan Donita, rumah itu ternyata memang sudah jadi miliknya sebelum menikah.
Sehingga pemilihan interior mulai dari warna hingga perabotan yang digunakan menyesuaikan seleranya.
Awalnya Adi dan Donita memilih meninggali rumah itu karena jaraknya yang dekat dengan kampus Donita.
Namun seiring berjalannya waktu, mereka belum juga sempat pindah ke rumah yang lain.

Bagian ruang tamu rumah Donita didominasi warna krem.
Dindingnya dilapisi dengan walpaper berpola dengan warna krem lembut.
Sementara untuk perabotan Donita memilih menggunakan warna feminis, merah muda.
Sofa berwarna pink cerah terlihat mengelilingi meja panjang berwarna putih.
Sebuah tirai dengan warna putih juga tampak tergantung menutupi jendela.
Masuk ke bagian dapur, Donita ternyata memakai tema yang unik, Hello Kitty.
Sebuah meja makan berwarna merah jambu terletak di tengah ruangan.
Berbagai perabotan mulai dari cangkir, mangkok, piring dan yang lainnya semua berbentuk Hello Kitty.
Donita mengaku hal tersebut sempat diprotes suami, namun Adi akhirnya menurut.


Di ruangan yang lain tamapk sebuah meja bersar berwarna putih.
Terdapat 3 kursi melengkapi meja itu, lagi-lagi berwarna merah muda.
Sebuah boks bayi berwarna putih diletakkan di sudut ruangan.
Boks tersebut ditutupi dengan tirai putih.
Ruangan itu tampaknya merupakan tempat Donita merawat putra keduanya yang baru lahir, Parva.

Nah itu tadi hunia elegan yang ditempati Donita dan Adi Nugroho.
Nyaman dan elegan bukan?
(TribunSolo.com/Galuh Palupi Swastyastu)