Ramadan 1439 H

Bahagia Ajarkan Tunanetra Menghafal Al Quran di Panti Ar Rahmah

Dibulan Ramadan ini, ia seperti biasa bersama anak dan warga panti melakukan rutinitas belajar, membaca, mengaji dan menghafal Alquran.

Penulis: Zulkifli | Editor: Dhita Mutiasari
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ ZULKIFLI
Sosok Ramidi (paling kanan )guru membaca dan mengaji menggunakan braille Ar Rahmah saat kegiatan buka puasa bersama FKD Kompas Gramedia Sabtu (9/6/2018). 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Zulkifli

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK- Sejumlah anak Panti Asuhan tunanetra Ar Rahmah, kini memiliki kemampuan membaca dan menghafal Alquran.

Dibalik kemampuan mereka tersebut, ternyata ada sosok guru membaca dan mengaji dengan braille.

Sosok tersebut yakni Ramidi (54) yang telah mengabdikan diri sejak 2012.

Baca: Keluarga Besar KG Kalbar Kunjungi Panti Asuhan Tahfiz Tuna Netra Ar Rahmah

Baca: Meski Tuna Netra, Anak Panti Ar Rahmah Hafal AlQuran Hingga Mahir Menyanyi Lagu Religi

Ramidi juga seorang tunanetra.

Dibulan Ramadan ini, ia seperti biasa bersama anak dan warga panti melakukan rutinitas belajar, membaca, mengaji dan menghafal Alquran.

"Tidak ada program khusus di Ramadan, seperti biasa kami belajar mengaji dan menghafal Alquran," Kata Ramidi kepada Tribun, kemarin

Baca: Tak Hanya Mendidik Tuna Netra, Yayasan Ar Rahmah Juga Bantu Mahasiswa Tak Mampu

Baca: Merdunya Suara Hafiz dan Hafizah Panti Tuna Netra Arrahmah

Ramidi mengatakan, untuk pemula pertama kali harus mampu membaca huruf latin, setelah itu baru membaca huruf arab.

"Jadi ada tahapanya. Mereka harus bisa membaca latin dahulu baru arabnya. Kalau tidak, sulit bagi mereka langsung bisa membaca atau menghafal Alquran," ujar Ramidi.

Disamping itu mereka perlu membaca huruf latin, karena rata-rata mereka belum pernah bersekolah.

Ramidi yang telah menelurkan sekitar 30 murid yang bisa membaca dan mengaji ini, mengatakan, butuh waktu sekitar 3 bulan bagi penyandang tuna netra untuk bisa membaca menggunakan huruf braille.

"Tapi tergantung kemampuan penerimaan anaknya juga, jadi bisa cepat bisa lambat," ujarnya

Ramidi, sendiri merupakan satu-satunya guru braille di Yayasan Ar Rahmah, Pontianak.

Ia pernah mengikuti pelatihan di Jatim tahun 1982 dan mendapatkan sertifikat resmi kemampuan braille.

Ramidi mengungkapkan kebahagiaanya selama enam tahun berbagi bersama rekan-rekan tuna netra di panti Ar Rahmah.

Ia bahkan merasa tidak ada duka sekalipun selama di panti, karena ia merasa bahagia bisa membantu mereka.

"Alhamdulillah tidak ada dukanya saya senang bisa berbagi dengan teman-teman. Dan adanya Yayasan Ar Rahmah ini bisa menjadi wadah mereka," ujarnya.

Ketua Yayasan Ar Rahmah, Indra Purnadi, mengungkapkan, disamping guru Ramidi ada juga beberapa tenaga yang membantu aktifitas belajar di panti.

Misalnya saat ini pihaknya juga menerima anak-anak mahasiswa atau pelajar yang kurang mampu, untuk tinggal di Panti Ar Rahmah.

Sehari-hari mereka juga membantu teman-temanya penyandang tunanetra.

Dibulan Ramadan ini, hafiz dan hafizah Ar Rahmah juga sering diundang mengisi berbagai pengajian maupun acara buka puasa bersama.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved