Bupati Kayong Utara: Banyak yang Dikorbankan untuk Membiayai Anak-Anak Kita
Salah satunya yang dikorbankan menurutnya adalah tertundanya pembangunan infrastruktur fisik seperti jalan dan unit sekolah baru.
Penulis: Faiz Iqbal Maulid | Editor: Dhita Mutiasari
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Adelbertus Cahyono
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KAYONG UTARA - Bupati Kayong Utara, Hildi Hamid menceritakan, tidak mudah baginya tetap konsisten mempertahankan pendidikan gratis selama masa jabatannya.
"Banyak yang harus dikorbankan untuk membiayai anak-anak kita," katanya dalam siaran pers yang diterima Tribun saat gelaran Safari Ramadhan di Desa Satai Lestari, Kecamatan Pulau Maya, Senin (5/6/2018).
Baca: Pemkab Kayong Utara Kembali Gelar Safari Ramadan, Hildi Hamid dan Idrus Minta Maaf
Salah satunya yang dikorbankan menurutnya adalah tertundanya pembangunan infrastruktur fisik seperti jalan dan unit sekolah baru.
Baca: Hildi Hamid: Pendidikan dan Kesehatan Hak yang Harus Dipenuhi
Namun, dia menambahkan, seiring berjalannya waktu perlahan pembangunan secara fisik ini pun mulai kelihatan, salah satunya adalah RSUD Sultan Muhammad Jamaluddin I yang baru saja dia resmikan pada Rabu (9/5/2018).
"Justru buah dari ebijakan Pemerintah Daerah selama ini baru pada tahun-tahun terakhir ini saya merasakannya, sudah ada berberapa anak-anak kita yang menjadi dokter," ungkapnya.
Disamping itu, lanjutnya, beberapa mahasiswa asal Kayong Utara yang menempuh pendidikan melalui program Sepuluh Sarjana Perdesa pun beberapa diantaranya ada yang sudah diwisuda.
"Waktu saya kunjungan kesana ada beberapa yang berprestasi, ini sangat membanggakan kita semua," ucapnya.
