Kapal Terbakar di Dermaga Jeruju
KM Lintas Bahari Terbakar di Dermaga Jeruju, Pemadam Panca Bhakti Ungkap Isi Kapal
Namun dikarenakan material yang terbakar menyebabkan asap cukup pekat sehingga menyusahkan petugas untuk bernafas.
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Syahroni
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Puluhan pemadam kebakaran di Kota Pontianak maupun Kabupaten tetangga berjibaku memadamkan sijago merah yang melahap Kapal Motor (KM) Lintas Bahari 8 yang tengah bersandar di Dermaga Gudang Mataso, Jalan Komyos Sudarso, Selasa (22/5/2018) sore.
Satu diantara pemadam yang diwawancarai adalah anggota Pemadam Panca Bhakti, Jekitio menyampaikan saat tiba dilokasi kapal bersandar pihaknya langsung mencari kapten kapal untuk memastikan isi dari kapal yang terbakar.
(Baca: Satu Polisi di Mempawah Dipecat dengan Tidak Hormat, Ini Pelanggarannya )
Hal itu dilakukan untuk memastikan cara penanganannya agar tidak membahayakan para petugas pemadam yang membantu memadamkan api.
"Pas kita sampai dilokasi, kita langsung mencari kapten kapalnya, itu untuk menjaga keamanan para personel pemadam kebakaran karena kita harus tahu dulu apakah bahan yang terbakar di dalam kapal berbahaya atau tidak," jelas Jekitio, Selasa (22/5/2018).
(Baca: Heboh! Buaya Muara Naik ke Pemukiman Warga di Mempawah, Terdengar Teriakan Histeris )
Ia menjelaskan berdasarkan keterangan kapten kapal bahwa isi didalam palka kapal yang terbakar berupa semen dan sterofom.
Menurutnya pemadaman cukup sulit ditaklukkan karena didalam titik api berada didalam palka kapal sehingga susah untuk dilihat titik apinya.
"Jadi personel dari beberapa pemadam harus terlebih dahulu masuk ke dalam palka kapal dengan menggunakan alat bantu nafas SCBA untuk masuk kedalam. Tim kita udah berusaha masuk untuk menemukan titik api," tambahnya.
(Baca: LIVE FACEBOOK - Heboh! Kapal Terbakar di Dermaga Jeruju )
Pamadaman semakin lama dikarenakan sulit untuk mencari titik api, sehingga butuh waktu sekitar dua jam lebih untuk memadamkan api.
Api didalam kapal menurutnya tidak terlalu besar. Namun dikarenakan material yang terbakar menyebabkan asap cukup pekat sehingga menyusahkan petugas untuk bernafas.
Terkait penyebab dari kebakaran, pihaknya juga tidak memperoleh informasi dari kapten kapal.