Ramadan 1439 H

Keutamaan Banyak Tadarus Alquran di Bulan Suci Ramadan, Ada Cara Sederhana Khatamkan Al-Quran

Bagi seorang muslim ditekankan untuk selalu mengharap rahmat Allah SWT dan takut akan siksa-Nya dengan cara menjalankan

Editor: Nasaruddin
TRIBUN PONTIANAK / ANESH VIDUKA
Ilustrasi tadarus Alquran 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Bagi seorang muslim ditekankan untuk selalu mengharap rahmat Allah SWT dan takut akan siksa-Nya dengan cara menjalankan segala perintah dan menjauhi segala larangan.

Salah satu amalan yang ditekankan untuk diperbanyak yaitu membaca Al-Qur’an.

Sungguh amat mulia bila kita senantiasa membaca al-Qur’an setiap hari, apalagi kita bisa mengkhatamkan al-Qur’an dalam seminggu ataupun sebulan penuh, terutama di bulan Ramadhan dalam rangka mendekatkan diri, mengharap ridha, memperoleh keutamaan dan beserta pahala atas apa yang kita kerjakan.

Baca: Sambut Bulan Suci Ramadan, HMI Cabang Pontianak Sukses Gelar Pawai Obor

Baca: Jaga Tradisi, Remaja Masjid Balai Sepuak Gelar Pawai Taaruf Sambut Ramadan

Baca: Fase Terberat, Inilah Keutamaan Puasa 10 Hari Pertama Ramadan, Manfaatkan Dengan Baik!

Al-Qur’an diturunkan untuk dibaca, direnungkan dan dipahami oleh setiap orang muslim.

Sehingga dapat menjadi petunjuk dalam mengarungi kehidupan, hingga mendapatkan syafa’at di hari akhirat kelak.

Allah SWT telah menjamin bagi siapa yang membaca Al-Qur’an dan mengamalkan isi kandungannya tidak akan tersesat di dunia dan tidak celaka di akhirat.

Sebagaimana dalam firman-Nya:

فَمَنِ اتَّبَعَ هُدَايَ فَلَا يَضِلُّ وَلَا يَشْقَىٰ

“Maka barangsiapa yang mengikuti petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka.” [QS. Thaha: 123]

Janganlah seorang muslim memalingkan diri dari membaca kitab Allah, merenungkan dan mengamalkan isi kandungannya.

Allah SWT telah mengancam orang-orang yang memalingkan diri darinya dengan firman-Nya:

مَنْ أَعْرَضَ عَنْهُ فَإِنَّهُ يَحْمِلُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وِزْرًا

“Barangsiapa berpaling dari Al-Qur’an maka sesungguhnya ia akan memikul dosa yang besar di hari Kiamat.” [QS. Thaha: 100]

يَا أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاءَتْكُمْ مَوْعِظَةٌ مِنْ رَبِّكُمْ وَشِفَاءٌ لِمَا فِي الصُّدُورِ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ

“Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi ouang-orang yang beriman.” [QS. Yunus: 57]

Adapun menurut hadis:

اقْرَؤُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَجِيءُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لأَصْحَابِهِ

“Bacalah Al-Qur’an, karena ia akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafa’at bagi pembacanya” [HR. Muslim]

الْمَاهِرُ بِالْقُرْآنِ مَعَ السَّفَرَةِ الْكِرَامِ الْبَرَرَةِ وَالَّذِى يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَيَتَتَعْتَعُ فِيهِ وَهُوَ عَلَيْهِ شَاقٌّ لَهُ أَجْرَانِ

“Orang yang membaca Al-Qur’an dengan mahir adalah bersama para malaikat yang mulia lagi taat, sedangkan orang yang membaca Al-Quran dengan tergagap dan susah membacanya baginya dua pahala.” [Hadits Muttafaq ‘Alaih] Dua pahala, yakni pahala membaca dan pahala susah payahnya.

Sungguh Allah SWt begitu mencintai hambanya, ada banyak pahala yang menanti bagi mereka yang membaca, merenungi hingga mengamalkannya.

Maka bersungguh-sungguhlah membaca Al-Qur’anul Karim dengan niat yang ikhlas semata-mata karena Allah SWT.

Seperti dilansir Tribun Jogja, melaksanakan tadarus Alquran di bulan Ramadan satu di antaranya dianjurkan oleh Al-Shan’ani dalam kitabnya Subulus Salam menjelaskan: qiyam ramadhan (dalam hadist diatas) adalah mengisi dan memeriahkan malam Ramadlan dengan melakukan salat dan membaca Al-Qur'an. (Subulus Salam Juz II, h. 173)

Membaca Al-Quran pada malam hari di bulan Ramadhan sangat dianjurkan oleh agama.

Lalu bagaimana jika membaca Alquran dilakukan secara bersama-sama, yang satu membaca dan yang lain menyimak?

Syaikh Nawawi Al-Bantani menjawab, termasuk membaca Al-Quran adalah mudarasah, yang sering disebut dengan idarah.

"Yakni seseorang membaca pada orang lain. Kemudian orang lain itu membaca pada dirinya. Yang seperti itu tetap sunah.” (Nihayah al-Zain, 194-195)

Dari penjelasan tersebut disimpulkan bahwa tadarus Alquran yang dilakukan di masjid-masjid pada bulan Ramadan tidak bertentangan dengan agama dan merupakan perbuatan yang baik, karena sesuai dengan tuntunan Rasul.

Namun bila menggunakan pengeras suara, dianjurkan untuk memastikan bahwa itu tidak mengganggu lingkungan sekitar.

Selain itu, keutamaan tadarus Alquran juga akan dijauhkan dari godaan setan, karena lebih banyak mengingat Allah SWT.

Waktu kita juga akan lebih produktif karena tidak terbuang sia-sia.

Catatan Penting Sebelum Membaca atau Mengkhatamkan Al-Qur’an

Disunnahkan membaca Al-Qur’an dalam kondisi sesempurna mungkin, yakni dengan bersuci, menghadap kiblat, mencari waktu-waktu yang paling utama seperti malam, setelah maghrib dan setelah fajar.

Boleh membaca sambil berdiri, duduk, tidur, berjalan dan menaiki kendaraan.

Berdasarkan firman Allah SWT: “(Yaitu) orang-orang yang dzikir kedada Allah sambil berdiri, atau duduk, atau dalam keadaan berbaring…” (A1’Imran: 191).

Sedangkan Al-Qur’anul Karim merupakan dzikir yang paling agung.

Disunnahkan mengkhatamkan Al-Qur’an setiap minggu, dengan setiap hari membaca sepertujuh dari Al-Qur’an dengan melihat mushaf, karena hal itu merupakan ibadah.

Makruh menunda khatam Al-Qur’an lebih dari empat puluh hari, bila hal tersebut dikhawatirkan membuatnya lupa. Imam Ahmad berkata: “Betapa berat beban Al-Qur’an itu bagi orang yang menghafalnya kemudian melupakannya.”

Tata Cara Mengkhatamkan Al-Qur’an Selama Sebulan Penuh

Sebagaimana yang telah kami sebutkan di atas, sangat dianjurkan mengkhatamkan sekali dalam seminggu, atau mengkhatamkan Al-Qur’an tidak lebih dari 40 hari.

Hal tersebut merupakan anjuran bagi siapa saja yang mampu melakukannya.

Pertanyaanya, Bagaimana dengan orang yang kesusahan dalam membaca atau mengkhatamkan Al-Qu’an?

Entah hal tersebut dikarenakan ketidaklancaran dalam membaca atau tidak memiliki waktu luang untuk melakukanya dalam 40 hari (sibuk pekerjaan, selalu lupa, dll).

Sebagai gambaran awal untuk menghatamkan al-Qur’an sebulan penuh di bulan ramadhan, perhatikan keempat hal ini!

Di dalam Al-Qur’an Terdiri dari 30 Jus

Tiap Jus Terdiri dari 10 Lembar (mushaf Madinah/terbitan departemen agama)

Sholat Wajib Terdiri dari 5 Waktu

Satu Bulan Berjumlah 30 Hari

Saat kita menjalankan sholat 5 waktu, usahakan untuk membaca Al-Qur’an sebanyak 2 lembar setiap selesai sholat wajib.

Jadi Jumlah bacaan Al-Qur’an yang telah kita baca selama sehari adalah 10 lembar.

Berikut perincannya.

Subuh : 2 Lembar

Dzuhur : 2 Lembar

Ashar : 2 Lembar

Magrib : 2 Lembar

Isya : 2 Lembar

Total bacaan selama satu hari (selesai sholat wajib) adalah 10 lembar atau setara dengan 1 Jus dalam Al-Qur’an.

Karena di dalam Al-Qur’an terdapat 30 jus dan satu bulan terdapat 30 hari.

InsyaAllah jika kita melakukan hal di atas, kita pun akan mudah mengkhatamkan Al-Qur’an selama sebulan Penuh di bulan Ramadhan.

Tentu hal di atas merupakan rutinitas yang harus dikerjakan secara berkesinambungan, agar tujuan mengkhatamkan Al-Qur’an tercapai.

Bagi yang memiliki kesibukan dan tidak meluangkan waktu untuk membaca Al-Qur’an pada salah satu waktu sholat tersebut, bisa menggantinya setelah sholat taraweh atau menjelang imsak (sebelum berbuka puasa).

Artikel ini telah tayang di sripoku.com dengan judul 1 Tips Sederhana, Mengkhatamkan Al-Quran Dalam 30 Hari! InsyaAllah Dapatkan Limpahan Pahala Dari-Nya

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved