Ledakan Bom di Surabaya

Ajak Istri dan 4 Anaknya, Dita Otak Bom Bunuh Diri Ternyata Bukan Orang Sembarangan

Apalagi ketika siapa sosok pelaku bom bunuh diri itu akhirnya terungkap, satu keluarga yang terdiri dari 4 orang anak-anak...

Editor: Mirna Tribun
TRIBUNFILE/IST
Keluarga terduga pelaku serangan bom bunuh diri di tiga gereja di Surabaya 

Dari rumahnya di Jl Wisma Indah Blok J/22, Wonorejo, Rungkut, keluarga itu berpisah dengan dua kendaraan.

Awalnya, mobil Avanza yang dinaiki Dita bersama sang istri Puji Kuswati dan dua anaknya yang paling kecil, berusia 8 dan 12 tahun.

Sementara itu, kendaraan satu lagi adalah sepeda motor yang dikendarai anak pertamanya, Ysf (18); dan Frm (16).

”Yang sepeda motor langsung mengarah ke Gereja Santa Maria Tak Bercela (SMTB) di Ngagel,” lanjut Tito.

Jaringan Aman Abdurahman

Tito mengatakan bahwa Dita Oeprianto merupakan anggota JAD yang berafiliasi dengan Aman Abdurrahman, napi kasus terorisme yang kini mendekam di Nusakambangan.

Dita juga serangkai dengan gelombang penangkapan plot serangan Jawa Timur yang digagalkan pada 2016 dan 2017.

Kemudian, Tito bercerita bahwa pada 2016, Aman Abdurrahman menyerahkan tampuk kepemimpinan kepada Zainal Ansori, yang bermukim di Paciran.

Itu terjadi pada Desember 2016 di Malang.

Ketika itu, Zainal bahkan mengundang semua sel JAD ke Kota Apel tersebut.

Dalam kesempatan tersebut, Zainal menyampaikan pesan dari ISIS pusat yang memerintah semua anggotanya untuk melakukan amaliah.

Atau melakukan aksi teror di kota tempat mereka berada.

Nah, plot di Jawa Timur bisa digagalkan.

Di antaranya, penangkapan sejumlah anggota JAD yang berencana menyerang pos polisi di Kertajaya Indah, Surabaya, dan pengeboman sejumlah objek vital di Surabaya pada 2017.

Zainal Ansori ditangkap di Paciran setelah tertangkap basah menyusun plot serangan ke polsek setempat.

Halaman
1234
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved