Ledakan Bom di Surabaya
Ajak Istri dan 4 Anaknya, Dita Otak Bom Bunuh Diri Ternyata Bukan Orang Sembarangan
Apalagi ketika siapa sosok pelaku bom bunuh diri itu akhirnya terungkap, satu keluarga yang terdiri dari 4 orang anak-anak...
"Ledakan di gereja Jalan Arjuno ini yang paling besar," jelas Tito.
Lantas siapakah Dita, mengapa begitu tega mengorbankan anak istrinya.
Bukan Orang Biasa
Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian menyatakan Keluarga Dita merupakan satu dari 500 pihak yang pulang dari Suriah Ke Indonesia.
Dalam data yang didapat, Tito menjelaskan sekitar 1000 orang pergi ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS.
Sementara 500 orang lainnya masih di Suriah, dan 103 diantaranya sudah meninggal di Suriah.
Mereka bergabung dengan ISIS dan kembali ke Indonesia. Tito menjelaskan Dita merupakan sel dari Jemaah Ansorut Daulah (JAD).
"Yang kembali dari Suriah 500,termasuk di antaranya keluarga ini," ujar Tito saat konfrensi pers di RS Bhayangkara Surabaya, Minggu (13/5).
Artinya, Dita memiliki keahlian khusus untuk melancarkan aksinya.
Mulai dari merakit bom, hingga beladiri praktis agar dapat dengan efisien melakukan rangkaian teror.
Ketua JAD Jawa Timur
Kepastian soal identitas pelaku disampaikan Kapolri Jenderal Tito Karnavian di RS Bhayangkara kemarin.
”Satu keluarga.Bapaknya bernama Dita Oeprianto,” katanya. Menurut Tito, Dita adalah ketua Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Surabaya. ”Dita ini otaknya, yang mengorbankan istri dan empat anaknya sekaligus,” imbuh orang nomor satu di jajaran kepolisian tersebut.
Hasil rekonstruksi kejadian menunjukkan cerita yang cukup sulit dipercaya.