Mahasiswa Gantung Diri

4 Kasus Gantung Diri Gemparkan Kalbar! Ada Mahasiswi, Soal Asmara dan Tergantung di Pohon

Aksi Alexander menjadi kasus gantung diri ke empat di Kalbar sepanjang April 2018 hingga tanggal 24.

Penulis: Marlen Sitinjak | Editor: Marlen Sitinjak
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID / RIDHOINO KRISTO SEBASTIANUS MELANO
Petugas saat melakukan identifikasi jenazah Robinson yang ditemukan tewas gantung diri di kediamannya. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Alexander (23) Mahasiswa Semester VI di satu perguruan tinggi (PT) Negeri Pontianak, diduga tewas bunuh diri di kamar losmen, di Dusun Tambang Kayong Desa Nanga Tayap, Kecamatan Nanga Tayap, Senin (23/4/2018) sekitar pukul 05.45 WIB.

Aksi Alexander menjadi kasus gantung diri ke empat di Kalbar sepanjang April 2018 hingga tanggal 24.

Sebelumnya, ada mahasiswi, wiraswasta dan petani memilih gantung diri akibat berbagai problem dalam hidupnya. 

Baca: Ricuh! Pekerja PETI Lempar Batu ke Gedung DPRD, Ini Videonya

Baca: Banyak Belum Tahu, Cara Cari Tahu Kontak Yang Sering Dihubungi Pasangan Lewat WhatsApp

Berikut kami rangkum peristiwa gantung diri yang terjadi di Kalbar sepanjang April 2018. 

1. Akibat Asmara

Alexander merupakan warga Dusun Sempadian, Desa Terusan, Kecamatan Manis Mata, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat (Kalbar).

“Korban ditemukan gantung diri menggunakan seprey kasur warna kecoklatan,” kata Kasat Reskrim Polres Ketapang, AKP Rully Robinson Polii, Selasa (24/4/2018).

Polisi pun langsung bergerak cepat mencari informasi keberadaan perempuan teman chat terakhir korban.

“Jadi kita sudah temukan perempuan tersebut, namanya Petrolina Siviana, 22 tahun seorang bidan warga Dusun Kayong Mekar Desa Betenung Kecamatan Nanga Tayap," kata Kasat.

Saat diperiksa, Petrolina menjelaskan dirinya dan korban sudah menjalin hubungan pacar tiga tahun dengan korban.

Setelah itu mereka putus dan kini Petrolina sudah tunangan dengan laki-laki lain.

“Jadi seolah-olah korban ini patah hati. Kemudian sebelum kejadian korban menelpon via WhatsApp dan video call dengan perempuan ini. Serta menjelaskan patah hati dan mengancam akan bunuh diri kepada Petrolina ini,” tuturnya.

“Karena si perempuan agak kesal melihat tingkah korban jadi telepon langsung dimatikan. Jadi perempuan ini berpikir korban hanya mengancam dan tak tahu lagi kejadiannya. Setelah besok paginya baru dia mendengar korban tewas bunuh diri,” kata Rully. 

2. Mahasiswi Gantung Diri

Seorang mahasiswi di satu di antara perguruan tinggi di Pontianak ditemukan meninggal dunia dengan cara gantung diri di kediaman kakeknya di Mega Timur, Sungai Tempayan, Dusun Blora, Kecamatan Ambawang, Kabupaten Kubu Raya (KKR), Jumat (20/4/2018).

Kapolsek Sungai Ambawang, AKP Hery Purnomo mengungkapkan, korban bernama Ivana kelahiran Pontianak, 28 April 1996.

"Jadi awalnya dia ini ditemukan Kakek dan istri pamannya di kamarnya dalam kondisi gantung diri sekitar pukul 09.30 WIB," ujar Kapolsek saat ditemui Tribunpontianak.co.id, Jumat (20/4/2018).

Diakuinya Ivana memang sejak kecil telah tinggal bersama kakeknya di Mega Timur.

Sementara ibu kandung dan ayah tirinya menurut Kapolsek berada di kabupaten Sintang.

"Jadi dia ini warga Lintas Melawi, Sintang, namun sejak kecil tinggal dengan kakeknya, Bao Seng, karena sekolah disini. Sementara ayah kandungnya telah meninggal dunia," lanjutnya.

Awal diketahui korban telah meninggal menurut Kapolsek karena kecurigaan dari orangtuanya yang menelpon korban namun tidak mendapat jawaban.

"Awalnya orangtuanya di Sintang menelpon namun hingga beberapa jam tidak juga ada jawaban. Akhirnya Kakek dan pamannya mengetok pintu kamar korban namun tidak juga dijawab akhirnya pintu kamar di dobrak oleh kakeknya bersama tetangga dan ditemukanlah korban dalam kondisi gantung diri," ungkapnya.

Menurut kapolsek saat dilakukan pemeriksaan tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan.

"Saat korban ditemukan tidak ada tanda-tanda kekerasan dan tidak juga barang-barang yang hilang," katanya.

Sehingga dugaan sementara kapolsek, korban melakukan bunuh diri karena ada masalah pribadi yang dipendam.

Ini menurutnya berdasarkan keterangan keluarganya yang menilai korban yang memang bersifat pendiam.

"Dia ini menurut tetangga anaknya baik, hanya saja memang sangat pendiam, sehingga dugaan sementara ada masalah yang dipendam," katanya.

Saat ini korban telah dibawa ke rumah sakit, Yarsi Pontianak untuk dilakukan visum.

"Atas keinginan keluarga korban kami bawa ke Rumah Sakit Yarsi untuk dilakukan visum," kata Kapolsek.

3. Tergantung di Pohon

Rabu (19/4/2018) kemarin, warga Galing, Kabupaten Sambas juga dihebohkan penemuan sesosok pria yang diduga tewas gantung diri.

Kasat Reskrim Polres Sambas, AKP Raden Real Mahendra mengungkapkan, setelah mendapatkan laporan dari warga, atas adanya penemuan mayat pria gantung diri.

Personel Polsek Galing kemudian mengambil sejumlah tindakan, di antaranya mendatangi lokasi (TKP).

"Mengambil dokumentasi, meminta keterangan saksi-saksi, mengamankan barang bukti. Mengevakuasi korban. Kemudian, membuat surat penolakan autopsi dari keluarga korban, karena keluarga korban menolak dilakukan otopsi," ungkapnya, Rabu (19/4/2018).

AKP Real memaparkan, barang bukti yang telah diamankan, yakni seutas tali nilon warna biru dengan panjang sekitar satu meter.

"Setelah dilakukan pemeriksaan oleh Dokter Puskesmas Galing, dr Gde Andi. Tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan fisik pada tubuh korban," paparnya.

Hal mengejutkan, menurut Kasat Reskrim ditemukan tulisan di dinding dan lantai dapur rumah mertua korban, yang diduga tulisan pesan terakhir korban.

"Isi tulisan tersebut berbunyi. 'Aku bunuh diri di belakang ARMAN'. 'Motor di Lada pak rt'. Duit ke mak SURYA 760. (Gambar pola) 'kunci Hp ini'," ujar Kasat Reskrim membacakan tulisan tersebut.

Setelah proses pemeriksaan usai dan memberikan surat penolakan autopsi kepada keluarga korban.

Korban kemudian diserahkan kepada pihak keluarga.

Selanjutnya dimakamkan oleh pihak keluarga di TPU desa setempat.

Kasat Reskrim Polres Sambas, AKP Raden Real Mahendra menjelaskan kronologis ditemukannya seorang pria tewas tergantung di atas pohon, dengan seutas tali di leher.

"Sekira pukul 06.00 WIB, mertua korban membuka pintu dapur," ujarnya.

Lanjut AKP Real, setelah membuka pintu dapur, mertua korban melihat korban sudah tergantung di sebuah pohon Ruku, yang terletak dibelakang rumah.

"Melihat hal tersebut, mertua korban berteriak histeris meminta pertolongan warga sekitar," jelasnya.

Mendengar suara teriakan mertua korban, seorang saksi bersama beberapa warga setempat, mendatangi rumah mertua korban.

"Selanjutnya, saksi menghubungi anggota Polsek Galing, Bripka Adi melalui Hp untuk melaporkan kejadian tersebut," sambung Kasat.

"Korban atas nama Arman, laki-laki berusia 35 tahun. Pekerjaan wiraswasta, dan beralamat di RT06/ RW02, Dusun Gurah, Desa Sagu, Kecamatan Galing, Kabupaten Sambas," kata Kasat. 

4. Gantung Diri di Lantai Dua

Seorang warga Dusun Sungai Putat, Desa Sentabai, Kecamatan Silat Hilir, Mansu (47) ditemukan tak bernyawa dengan kondisi tergantung, di Rumah miliknya, Kamis (5/4/2018) pukul 08.00 WIB.

Korban ditemukan pertama oleh keponakan korban bernama Linda (24), setelah pulang dari menoreh ketat.

Awalnya, Linda melihat sepeda motor korban masih ada di belakang rumah, dan sandal korban masih tersusun di teras belakang rumah milik korban.

Selain itu terlihat lampu belakang rumah korban belum dimatikan.

Linda mengira korban masih tertidur dan terus melanjutkan pekerjaannya kembali.

Setelah selesai menoreh karet, Linda memanggil korban, dengan niat untuk membangunkan korban, tetapi tidak menjawab.

Saat itu juga langsung mengecek pintu ternyata masih terkunci dari dalam.

Linda pun mendobrak menggunakan kayu, setelah pintu belakang terbuka langsung mencari kereradaan korban.

Didapati korban telah tergantung di lantai 2 rumah miliknya dengan posisi tergantung, tali terikat di leher. (*)

Do You Have Instagram? follow us:

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved