Pilkada Serentak

11 Ribu Personel TNI-Polri Amankan Pilkada di Kalbar

Polri tidak dapat bekerja sendiri dan membutuhkan penebalan dalam pengamanan pada setiap tahapan pilkada

Penulis: Hadi Sudirmansyah | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID / Hadi Sudirmansyah
Kapolda Kalbar dan Pangdam XII Tpr cek kesiapan personel pam Pilkada Kalbar 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Hadi Sudirmansyah

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - ‎Sebanyak 11.642 personil gabungan TNI dan Polri diterjunkan untuk melakukan pengamanan Pilkada serentak tahun 2018, pengamanan untuk di 11.666 TPS yang tersebar di seluruh daerah di Prov Kalbar.

“Untuk diketahui, bahwa pelibatan kekuatan pengamanan dari unsur polri sebanyak 6.746 personel dari unsur TNI yang saat ini ada dihadapan saya sebanyak 4.896 personel, total berjumlah 11.642 personel yang tersebar di 11.666 TPS,” ujar Irjen Pol Drs Didi Haryono.

Kapolda Kalbar  menegaskan Kalbar secara umum kondusif. Pada kesempatan sama, Kapolda   mengucapkan terima kasih karena keseriusan bersama dan sinergitas TNI-Polri yang solid mampu bersama-sama menjaga stabilitas kamtibmas dalam masa pesta demokrasi pilkada serentak tahun 2018.

(Baca: Mengejutkan! Jasad Anak Laki-laki Ditemukan dalam Perut Buaya )

Pernyataan itu di sampaikan Kapolda Kalbar saat apel gelar pasukan TNI - Polri untuk mengamankan setiap tahapan Pilkada Serentak tahun 2018 Kalbar di Makodam XII Tanjungpura, Jumat (20/4)

“Ini sarana sinergitas dalam kesiapan seluruh personel pengamanan, berikut kelengkapan sarana dan prasarana pendukungnya,” tambah Didi Haryono.

Keterpaduan unsur lintas sektoral dalam pengamanan, lanjut dia  guna mensukseskan pesta demokrasi pemilihan gubernur/wakil gubernur Kalbar tahun 2018, pemilihan wali kota/wakil wali kota Pontianak, serta pemilihan bupati/wakil bupati Mempawah, Sanggau, Kayong Utara dan Kubu Raya yang aman dan kondusif.

Selain itu pada‎ kesempatan yang, Didi juga menilai saat ini bingkai Kebhinekaan serta persatuan dan kesatuan NKRI tengah diuji. isu-isu yang mengemuka dalam setiap peristiwa yang terjadi di beberapa daerah masih bersumber dari isu primordial, seperti konflik horizontal dan vertikal dimana permasalahan tersebut sangat mengancam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

“Saat ini begitu mudahnya masyarakat terbawa isu-isu konflik yang sengaja diangkat oleh kepentingan-kepentingan tertentu,” tambahnya.

(Baca: Pakai Celana Pendek, Sandiaga Uno Buka Pembekalan Finalis Abang None Jakarta )

Sebagai langkah antisipasi caranya adalah semangat berbhineka harus terus menerus diterapkan dan semangat untuk saling menghormati dan menghargai yang harus dijunjung tinggi dalam kehidupan sehari-hari.

Semangat untuk senantiasa bersinergi dan harmonis dalam menciptakan dan memelihara kamtibmas seperti inilah yang harus kita contohkan kepada dunia.

“Karena hanya dengan itulah kita bisa dengan tenang, bersama-sama membangun bangsa indonesia khususnya kalimantan barat untuk lebih maju lagi dan tidak kalah dengan daerah lainnya, demi kemaslahatan bersama,” ujarnya

Dijelaskan Didi, di wilayah ini sudah memasuki tahapan kampanye dalam pesta demokrasi. Sebuah pesta yang sarat dengan berbagai dinamikanya, pemilihan kepala daerah memerlukan jaminan stabilitas Kamtibmas agar setiap tahapan pilkada dapat berjalan dengan tertib dan aman.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved