Tewas Gantung Diri
Pesan Terakhir Arman Sebelum Tewas Gantung Diri Tertulis di Dinding dan Lantai Dapur
Ditemukan tulisan di dinding dan lantai dapur rumah mertua korban, yang diduga tulisan pesan terakhir korban.
Penulis: Tito Ramadhani | Editor: Rizky Zulham
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Tito Ramadhani
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Kasat Reskrim Polres Sambas, AKP Raden Real Mahendra mengungkapkan, setelah mendapatkan laporan dari warga, atas adanya penemuan mayat pria gantung diri.
Personel Polsek Galing kemudian mengambil sejumlah tindakan, di antaranya mendatangi lokasi (TKP).
"Mengambil dokumentasi, meminta keterangan saksi-saksi, mengamankan barang bukti. Mengevakuasi korban. Kemudian, membuat surat penolakan otopsi dari keluarga korban, karena keluarga korban menolak dilakukan otopsi," ungkapnya, Rabu (19/4/2018).
Baca: Gempar! Ditemukan Seorang Pria Tewas Tergantung di Pohon
AKP Real memaparkan, barang bukti yang telah diamankan, yakni seutas tali nilon warna biru dengan panjang sekitar satu meter.
"Setelah dilakukan pemeriksaan oleh Dokter Puskesmas Galing, dr Gde Andi. Tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan fisik pada tubuh korban," paparnya.

Hal mengejutkan, menurut Kasat Reskrim ditemukan tulisan di dinding dan lantai dapur rumah mertua korban, yang diduga tulisan pesan terakhir korban.
"Isi tulisan tersebut berbunyi. 'Aku bunuh diri di belakang ARMAN'. 'Motor di Lada pak rt'. Duit ke mak SURYA 760. (Gambar pola) 'kunci Hp ini'," ujar Kasat Reskrim membacakan tulisan tersebut.
Baca: Ini Identitas Pria yang Ditemukan Tewas Gantung Diri di Sambas
Setelah proses pemeriksaan usai dan memberikan surat penolakan otopsi kepada keluarga korban. Korban kemudian diserahkan kepada pihak keluarga.

Selanjutnya, korban dimakamkan oleh pihak keluarga di TPU desa setempat.
Sebelumnya diberitakan, Kasat Reskrim Polres Sambas, AKP Raden Real Mahendra menjelaskan kronologis ditemukannya seorang pria yang ditemukan tewas tergantung di atas pohon, dengan seutas tali di leher.
"Sekira pukul 06.00 WIB, mertua korban membuka pintu dapur," ujarnya.
Lanjut AKP Real, setelah membuka pintu dapur, mertua korban melihat korban sudah tergantung di sebuah pohon Ruku, yang terletak dibelakang rumah.
"Melihat hal tersebut, mertua korban berteriak histeris meminta pertolongan warga sekitar," jelasnya.

Mendengar suara teriakan mertua korban, seorang saksi bersama beberapa warga setempat, mendatangi rumah mertua korban.
"Selanjutnya, saksi menghubungi anggota Polsek Galing, Bripka Adi melalui Hp untuk melaporkan kejadian tersebut," sambung Kasat Reskrim.
Diberitakan sebelumnya, AKP Real mengungkapkan bahwa dari hasil pemeriksaan personel Polsek Galing, terhadap jasad seorang pria yang ditemukan tewas tergantung di atas pohon dengan seutas tali di leher, telah diketahui identitasnya.
"Korban atas nama Arman, laki-laki berusia 35 tahun. Pekerjaan wiraswasta, dan beralamat di RT06/ RW02, Dusun Gurah, Desa Sagu, Kecamatan Galing, Kabupaten Sambas," ungkapnya, Rabu (19/4/2018).
Dua warga sekitar, telah dimintai keterangan oleh personel Polsek Galing.
Sebelumnya diberitakan, warga Desa Tri Kembang gempar setelah ditemukannya seorang pria berusia 35 tahun, dalam kondisi tewas tergantung dari atas pohon, di belakang rumah satu di antara warga RT14/ RW 06, Dusun Sagang, Desa Tri Kembang, Kecamatan Galing, Kabupaten Sambas, Rabu (19/4/2018).
Kasat Reskrim Polres Sambas, AKP Raden Real Mahendra saat dikonfirmasi, membenarkan kejadian tersebut.
"Iya benar, pada Senin (19/4/2018) sekira pukul 06.00 WIB, telah ditemukan mayat seorang laki-laki yang diduga bunuh diri dengan cara gantung diri, di belakang rumah warga, yang terletak di RT14/ RW 06, Dusun Sagang, Desa Tri Kembang, Kecamatan Galing," ungkapnya, Rabu (19/4/2018).