Petani dan PT KMP Berpolemik, Atbah Akan Panggil Pemilik Perusahaan
Saat melakukan dialog dengan perwakilan petani dari Kelompok Tani Sekapur Sirih, Desa Sijang, Bupati Sambas, Atbah Romin Suhaili
Penulis: Tito Ramadhani | Editor: Tri Pandito Wibowo
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Tito Ramadhani
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Saat melakukan dialog dengan perwakilan petani dari Kelompok Tani Sekapur Sirih, Desa Sijang, Bupati Sambas, Atbah Romin Suhaili membacakan surat yang pernah dilayangkannya kepada PT Kaliau' Mas Perkasa (KMP).
"Ini surat terakhir yang kami layangkan ke pihak PT KMP pada tanggal 7 Februari 2017. Setelah ini (pertemuan tersebut), tentu ini menjadi tanggungjawab saya untuk lebih serius. Saya akan memanggil pemilik PT ini," ujarnya.
Hal tersebut menurut Atbah sangat penting, lantaran bagaimana pun permasalahan tersebut harus segera diselesaikan.
Baca: Kasat Lantas Minta Maaf Pelayanan SIM Terganggu, Ini Penyebabnya
"Saya akan memanggil mereka, tentu upayanya adalah yang kita inginkan bersama. Bahwa persoalan ini harus clear, clean secara kekeluargaan. Jadi dalam waktu dekat, saya sebagai Bupati, kepala daerah Kabupaten Sambas akan memanggil pihak manajemen, pihak pemilik kalau bisa," tegasnya.
Atbah menegaskan, bahwa ia beritikad dan berniat baik serta lebih serius menangani permasalahan tersebut.
Untuk lebih fokus, Atbah kemudian meminta 3 orang perwakilan petani. Untuk membahas teknis penyelesaian polemik tersebut.
"Saya ingin pendekatan khusus, mungkin dengan beberapa perwakilan saja. Karena ini bukan siap apa yang mengemuka, tetapi perlu pendekatan dari hati ke hati. Supaya pendekatan-pendekatan semacam ini bisa mewarnai apa yang menjadi situasi di luar," jelasnya.
Baca: Jasa Raharja Berikan Santunan Rp 50 Juta pada Keluarga Korban Laka di Peniti
Atbah kembali menegaskan, oleh karena menuntut hak, tentu semua punya hak. Dan dalam menentukan hak-hak tersebut, jangan sampai ada yang terdzalimi dari pihak mana pun.
"Dengan kerendahan hati, saya mohon waktu. Karena tidak mungkin saya memberikan keputusan hari ini, karena tidak sederhana," terangnya.
Atbah berharap, para petani tetap optimis memberikan dukungan kepada Atbah, dalam menyelesaikan permasalahan antara petani Sekapur Sirih dengan PT KMP tersebut.
"Dukung saya, tolong saya juga. Saya dengan kapasitas saya, tidak mungkin dapat menyelesaikan persoalan ini dengan sendirinya saya. Tentu semua pihak terkait berperan menyelesaikan permasalahn ini. Mudah-mudahan dengan optimisme kita, dengan doa kita bersama, saya yakin insya Allah persoalan ini selesai," sambungnya.
Baca: Persit Kartika Chandra Kirana Gelar Syukuran, Ini Pesan Dandim 1204/Sanggau
Diberitakan sebelumnya, Atbah menyambut kedatangan seratusan petani Desa Sijang, yang menggelar aksi damai, di depan aula utama Kantor Bupati Sambas, Senin (16/4/2018).
"Ini adalah silaturrahim yang luar biasa, rakyat dengan pemimpinnya, masyarakat dengan bupatinya. Saya sangat senang dan bahagia, bapak ibu telah datang dengan cara yang baik-baik, datang ke sini pada situasi yang sangat baik. Semoga Allah SWT mempermudah urusan kita semua," ujarnya kepada para petani.
Atbah menegaskan, ia memahami bahwa ketika berbicara tentang hak, tentu tidak bisa hanya berbicara kita sendiri, namun juga perlu berbicara tentang hak orang lain.
"Kalau kita berbicara hak, maka hati-hati. Sebab bisa salah kita dalam menentukan apakah itu kebijakan, menetapkan, menentukan. Maka kami khawatir justru hak orang lain tidak terpenuhi," jelasnya.
Baca: Lantamal XII Pontianak Gagalkan Penyelundupan Rotan ke Malaysia
Oleh karenanya, menurut Atbah situasi tenang, situasi nyaman dan teduh diperlukan untuk menetapkan hak-hak siapa. Supaya tidak ada kedzaliman sedikit pun di dalamnya.
"Karena terkait dengan upaya untuk memberikan hak siapa pun. Oleh karenanya, saya benar-benar berharap dengan bapak dan ibu semua, untuk tenang dan teduh, sebagaimana saya juga. Karena saya ingin memutuskan, tidak boleh dalam tekanan, situasi takut, semuanya, termasuk bapak dan ibu juga," sambungnya.
Atbah kemudian meminta perwakilan petani melakukan dialog langsung bersamanya di dalam aula utama Kantor Bupati Sambas.
Sebanyak 14 perwakilan petani, kemudian melakukan dialog dengan Bupati Atbah.
Aparat kepolisian dan Satpol PP Sambas tampak memberikan pengamanan, baik di luar aula maupun di dalam aula, saat dialog berlangsung.
Sebelumnya diberitakan, seratusan petani Desa Sijang menggelar aksi damai saat mendatangi Kantor Bupati Sambas, Senin (16/4/2018).
Petani dari kelompok tani Sekapur Sirih ini, datang dengan menggunakan dua truk dan beberapa sepeda motor.
Para petani hendak bertemu dengan Bupati Sambas, Atbah Romin Suhaili, dengan maksud untuk menyampaikan tuntutan pengembalian lahan pertanian kebun kelapa sawit mereka.
Dalam aksi damai ini, para petani turut membawa dua sepanduk, yang bertulisan, "Bapak Bupati Sambas, H Atbah Romin Suhaili Lc tolong kembalikan tanah kami yang dirampas oleh perusahaan perkebunan sawit PT KMP dan usir perusahaan yang nakal, yang menindas rakyat, yang merampas hak rakyat dari Kabupaten Sambas,".
Hingga kini, perwakilan dari petani tengah melakukan pertemuan dengan Bupati Sambas, Atbah Romin Suhaili bersama jajaran terkait lainnya.
Tampak personel kepolisian dari Polsek Galing, Polsek Sambas dan Polres Sambas, serta personel Satpol PP Sambas memberikan pengamanan terhadap aksi damai ini.