ATM Diblokir, Ini Curhatan Nasabah Belum Bayar Cicilan Mobil
Pesan singkat (SMS) notifikasi dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk membuat nasabah BRI di Kota Pontianak panik.
Penulis: Tri Pandito Wibowo | Editor: Madrosid
Laporan Wartawati Tribun Pontianak, Maskartini
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Pesan singkat (SMS) notifikasi dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk membuat nasabah BRI di Kota Pontianak panik.
Pesan singkat tersebut berisi informasi bahwa kartu debit atau kartu ATM nasabah tidak dapat digunakan.
Pemblokiran ATM nasabah yang terindikasi skimming dalam rangka memberikan perlindungan kepada nasabah.
Pantauan Tribunpontianak.co.id pada Selasa, (27/3/2018) antrean nasabah yang membuka blokiran ATM membludak.
Satu diantara nasabah yang mengalami pemblokiran Sarda mengaku sudah antre sejak pukul 09.00 WIB, baru selesai pukul 14.00 WIB dari Kantor BRI Barito.
Ia menjelaskan penggantian hanya pada kartu ATM, sedangkan nomor rekening tetap menggunakan nomor rekening sebelumnya.
Baca: Blokir ATM Untuk Keamanan, BRI Sampaikan Maaf dan Imbau Nasabah Tidak Panik
"Saya tau karena pas mau transfer, tiba-tiba tidak bisa transfer. Saya ngecek saldo juga tidak bisa, saya kira gangguan, saya ke ATM lain. Rupanya tetap tidak bisa, temen bilang kemungkinan dari BRI yang blokir. Saya tidak terima informasi karena handphone mati," ujarnya kepada tribun.
Ia berharap, BRI meningkatkan keamanan sehingga kejadian serupa tidak terjadi dengan BRI.
"Kasian sama yang antre sampai meninggalkan kerjaan. Takut dananya ilang, meski diganti tapi waktu terkuras untuk ngurus ATM dan dana kembali jika terkena skimming," ujarnya.
Sebagai tenaga pengajar mata pelajaran Olahraga, ia mengaku rela izin untuk mengurus ATM karena ingin mengirim uang kepada sang adik.
"Sejak pagi izin. Ini tidak bisa lama-lama apa boleh buat penting. Kalau tidak diurus susah mau bertransaksi. Saya mengetahui Sabtu, pas hendak transfer ke adik. Pelayanan secara keseluruhan sebenarnya bagus," ujar Sarda.
Hal senada disampaikam Jafri dengan antrean 330.
Baca: Rumah Hangus Terbakar, Ruslan Menangis Gagal Selamatkan Benda Ini
"Ini baru 200-an, harusnya teller yang melayani banyak. Ini hanya tiga aja. Saya tidak mendapat SMS pemberitahuan hanya melakukan pengecekan sudah terblokir. Saya urus ini sampai izin dari jam 09.30, besok tidak mungkin izin lagi. Apalagi dana di satu rekening kan repot, kita gajian," ujarnya yang bekerja di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian.
Tak berbeda dengan Bowo yang mengantre dengan nomor antrean 252. Pelayanan yang terkesan lamban, ia harapkan ditingkatkam dengan penambahan SDM.
Bekerja di perusahaan konstruksi jalan ia mengaku harus mengurus ATM karena terdesak membayar cicilan mobil.
"Saya mau ambil uang sejak tiga hari lalu tidak bisa karena terblokir. Rekening lama di Nanga Pinoh, katanya bisa ngurus disini. Saya bahkan mendapat SMS penonaktifan kartu seminggu yang lalu. Tapi ini baru urus karena ndak bisa bayar mobil," ujarnya.