Kapolres : Masuk Polisi Pakai Bayar, Orang Yang Tertipu

Sehingga ketika bintara-bintara polisi itu ditempatkan, dia sudah menguasai kultur, etika, dan permasalahan sosial yang ada

Penulis: Alfon Pardosi | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID / ALFONS PARDOSI
Kapolres Landak, AKBP Bowo Gede Imantio   

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Alfon Pardosi

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, LANDAK - Kapolres Landak AKBP Bowo Gede Imantio menerangkan, dalam tahapan seleksi tentu ada seleksi adminitrasi, kesehatan, akademi, psikotes dan lain-lain. Dengan persiapan yang baik, kemungkinan-kemungkinan untuk memperoleh hasil baik. 

Terkait rekrutmen, pihaknya ada penyampaian secara langsung ke sekolah-sekolah dan pengumuman. Setelah itu, dilakukan pelatihan oleh Bagian Sumda.

"Ada juga pelatihan di rumah Dinas Kapolres, dengan merekrut orang-orang yang benar-benar punya keinginan untuk mendaftar polisi," ujar Bowo.

Selain itu kata Bowo, sangat berharap kalau lokal polisi berasal dari tempat domisilinya bisa dapat masuk.

"Sehingga ketika bintara-bintara polisi itu ditempatkan, dia sudah menguasai kultur, etika, dan permasalahan sosial yang ada," katanya. 

(Baca: Apkasindo Landak Desak Replanting Kebun Petani Plasma Segera Dilaksanakan )

Sehingga itu bisa menjadi gambaran buat masyarakat, agar bahasa keibuannya sampe. "Sehingga kemajuan-kemajuan untuk masyarakat, dengan pekrjaan-pekerjaan polisi yang ada di masyarakat. Bisa lebih nyambung dan bahasa polisinya nyampe," tuturnya. 

Kapolres berharap, untuk Landak bisa lebih banyak lagi orang-orang yang punya kapastitas agar bisa menjadi polisi semisal bintara. 

"Kemudian misalnya kalau mendaftar ke Akpol, sumber sarjana, tentunya sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan Polri di saat sekarang sangat dibutuhkan. "Memang untuk lulus di sana akademik harus tinggi, maka harus diperkuat akademiknya," beber bowo. 

Selain itu, semua masyarakat di Landak harus mengetahui bahwa prasyarat-prasyarat yang diperuntuhkan dalam seleksi itu semuamya tanpa ada pungutan-pungutan biaya. 

"Tapi yang penting adalah kesiapan untuk bisa mengikuti tes dan persiapan-persiapan yang baik. Persiapan-persiapan itu pun sudah dipersiapkan juga dari Polres Landak bagi yang ikut latihan," tambahnya. 

(Baca: Terkait Telur Palsu, Masyarakat Minta Pemerintah Sigap Awasi Peredaran Telur di Pasaran )

Sehingga Bowo berharap, tahun ke tahun polisi yang ada di Landak ini semakin banyak yang berasal dari masyarakat Landak. 

Terkait masuk menggunakan bayar, Kapolres menegaskan intinya tidak ada dilakukan dengan bayar pembayaran.

"Kalau pun ada masyarakat punya niatan membayar, itu jelas salah," tegasnya. 

Karena sebenarnya setiap prasyarat setiap item itu bisa dipenuhi, kemungkinan sudah sampai pada kemampuan-kemampuan sesuai dengan item-item yang ada.

"Tetapi malah dimanfaatkan kepentingan, sehingga orang-orang merasa karena perbuatan orang lain bisa membantu," jelasnya.  

Pedahal menurut Bowo, yang namanya kalau ikut tes, yang bisa membantu adalah setiap peserta yang akan masuk dalam seleksi perekrutmen itu sendiri. Begitu juga untuk yang KKN. 

"Kemudian KKN-KKN itu timbul, justru karena ketidakyakinan setiap peserta terhadap performanya dia ketika ikut tes. Sehingga dia berusaha untuk mencari, orang-orang yang bisa membantu. Pedahal mereka tidak punya kapasitas untuk membantu," tambahnya. 

(Baca: Meski Musim Hujan, Bhabinkamtibmas Polsek Menyuke Gencar Sosialisasi Karhutla ke Masyarakat )

Sebab panitia-panitia yang ada di tim seleksi itu pun selalu diawasi oleh pengawas-pengawas internal mau pun pengawas eksternal. "Ini yang sering salah kaprah," katanya lagi. 

Untuk itu Kapolres mengajak supaya coba dbudayakan, berharap sumber polisi itu juga dari masyarakat yang benar-benar paham. Ketika masuk tidak bayar, ketika jadi polisi pun bisa benar-benar melayani masyarakat dengan baik," harapnya. 

Diakui Bowo, dirinya sendiri pun selama jadi polisi, ketika daftar Akpol, ketika tes itu juga tidak pernah gunakan bayaran. 

"Jadi sebenarnya kalau ada pernyataan mengenai tidak bayar, sebenarnya itu sebuah kewajaran. Tetapi memang jarang sekali itu disampaikan ke media. Justru yang pakai bayar itu adalah orang-orang yang telah tertipu," tutupnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved