Rekaman CCTV Tunjukkan Sosok Diduga Pelaku Kotori Masjid Baiturrahman Pontianak, Ini Ciri-cirinya!

Tindakan tak senonoh terjadi di Masjid Baiturahman di Jalan Tanjungpura, Pontianak. Pelaku yang sampai saat ini masih diburu Polisi, termasuk

Penulis: Nasaruddin | Editor: Nasaruddin
IST
Terduga pelaku kotori masjid Baiturahman Pontianak. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Tindakan tak senonoh terjadi di Masjid Baiturahman di Jalan Tanjungpura, Pontianak.

Pelaku yang sampai saat ini masih diburu Polisi, termasuk mengungkap identitas pelaku.

Kapolresta Pontianak, Kombes Pol Purwanto berjanji mengusut tuntas kejadian ini.

Pihaknya terus memburu pelaku.

"Kita terus melakukan pencarian pelaku yang melakukan tindakan tak terpuji itu, yakni mengotori masjid,” tegasnya, Selasa (13/3/2018).

“Anggota Satreskrim sudah mendatangi TKP (Tempat Kejadian Perkara). Saat ini kita masih melakukan penyelidikan lebih lanjut," lanjutnya. 

Kapolresta Pontianak, Kombes Pol Purwanto mengatakan, aksi pelaku terekam CCTV

Dari rekaman terlihat orang tak dikenal berada di masjid, 10 Maret 2018 sekitar pukul 02.19 WIB.

Saat peristiwa tersebut, tidak ada saksi di lokasi.

“Ini yang sedang kita upayakan melakukan pencarian," kata mantan Kepala SPN Polda Jawa Tengah itu.

Pelaku yang sampai saat ini masih diburu Polisi, membuang kotoran di pada tong air yang digunakan jemaah untuk wudhu.

Tak hanya itu, pelaku juga mengotori lantai Masjid Baiturahman.

Dalam video CCTV terlihat, pelaku menggunakan topi secara terbalik. Mengenakan celana panjang, pelaku tampak memakai sandal jepit di kakinya.

Saat memasuki masjid, pelaku tampak memasukkan tangan kiri ke dalam baju. Sembari berjalan, pelaku tampak melihat ke arah kiri.

Tinggi pelaku diperkirakan sekitar 168 cm. 

Usut Tuntas Pelaku

Ketua MUI Kota Pontianak, Ustaz Jalaludin Ahmad mengimbau pada masyarakat jangan sampai terpancing akan perilaku tak terpuji tersebut.

Ia juga meminta pihak kepolisian untuk tegas dan segera mengungkap peristiwa yang dapat menimbulkan berbagai asumsi publik.

"Cume memang kita berharap pada pihak berwajib dalam hal ini kepolisian untuk menangani segera mungkin dan mengungkap kasus ini. Kita percayakan untuk mengungkap secepatnya agar tak menimbulkan gejolak," ujarnya, Selasa (13/3/2018).

Tak menutup kemungkinan menurut Ustaz Jalal kalau peristiwa tersebut adalah cara oknum untuk memancing kegaduhan, apalagi saat ini masuk dalam tahun Pilkada.

Selama ini Pontianak khususnya selalu damai dan mampu menjaga toleransi baik dalam Pilkada maupun kehidupan sehari-hari, maka dengan peristiwa ini tokoh agama ini mengharapkan masyarakat jangan terpancing dan menyerahkan proses hukum pada pihak berwajib untuk segera mengungkapkan.

"Jadi untuk menyikapi hal tersebut, Alhamdulillah beberapa kali Pilkada di Kalbar, khususnya di Pontianak kondisi kita selalu kondusif. Jadi kita dari pihak manapun dan organisasi apapun harus menyikapi ini dengan kepala dingin. Apalagi ini masuk tahun politik, mungkin ada orang yang kepengen merusak kekondusifan yang ada di Pontianak," terangnya.

Selain itu, ia meminta pada seluruh masyarakat Pontianak mulai dari pejabatnya, ulamanya ataupun masyarakat harus menyampaikan hal terbaik bahwa damai itu harganya sangat mahal dan saling menjaga kekondusifan yang ada saat ini.

"Jangan sampai adanya aksi tak terpuji yang mengotori tempat ibadah ini, lalu kita terprovokasi dengan orang yang mau memecah belah kita. Kita patut bersyukur Alhamdulillah Pontianak ini semenjak di eranya Pak Sutarmidji tetap kondusif dan aman," jelasnya.

Ditegaskannya pihak kepolisian harus segera mengungkapkan kasus ini, jangan sampai timbul gejolak di masyarakat.

Himbauan serupa disampaikan Penjabat sementara (Pjs) Wali Kota Pontianak, Mahmudah.

Dirinya meminta masyarakat Pontianak tak terpancing, terkait terjadinya tindakan tak terpuji dari oknum yang mencemari tempat ibadah dengan kotoran.

Tempat ibadah yang dikotori oknum tak bertanggung jawab tersebut adalah Masjid Baiturrahman yang terletak di Jalan Tanjungpura.

"Saya mengimbau kepada seluruh masyarakat Kota Pontianak jangan terpancing atas tindakan yang bersifat anarkisme dan mengadu domba antar umat beragama yang sifatnya ingin memecah," ujarnya saat ditemui diruang kerjanya, Selasa (13/3/2018).

Lebih lanjut ia jelaskan jika melihat fenomena ini pengotoran masjid, tentunya bagi masyarakat yang tidak memahami akan terpancing dan menuduh pihak lain yang sebenarnya tidak tahu menahu.

Oleh karena itu masyarakat diimbau tetap tenang, sambil menunggu hasil pemeriksaan kepolisian dan ia berharap mudah-mudahan polisi segera menangkap pelaku.

"Saya rasa umat beragama yang baik tidak akan melakukan itu. Kita harap polisi segera dapat menangkap pelakunya. Kalau itu orang tidak waras, rasa-rasanya tidak pernah kita dengar melakukan tindakan itu dan tentu akan ada cara penanganan tersendiri," tambahnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved