Almanah Pasrahkan Kepada Allah Terkait Keinginannya Umroh

Kantornya di rumah Saparudin sendiri nomor D 7 Komplek Perumahan Sampit Permai. Saat ini rumah warna kuning dua tingkat tutup.

Penulis: Subandi | Editor: Madrosid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID / SUBANDI
Almanah calon jamaah umroh melalui jasa Travel dan Umroh PT SBL Cabang Ketapang saat ditemui Tribun di rumahnya, Selasa (20/2/2018). 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Subandi

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KETAPANG – Terkait penipuan Travel dan Umroh PT Solusi Balad Lumampah (SBL) di beberapa daerah Indonesia.

Penelusuran Tribun di Ketapang bahwa Travel dan Umroh POT SBL tersebut juga ada membuka cabang di Ketapang pada 2017 lalu.

Cabang Travel dan Umroh POT SBL itu dibuka oleh Saparudin alias Nali.

Kantornya di rumah Saparudin sendiri nomor D 7 Komplek Perumahan Sampit Permai. Saat ini rumah warna kuning dua tingkat tersebut tutup tak ada penghuninya.

Baca: Kasus Travel dan Umroh Juga Terjadi di Ketapang, PT SBL Terdaftar Resmi di Kemenag Ketapang

Saat ditanya kepada beberapa tetangganya mengatakan bahwa rumah Saparudin itu memang sudah beberapa bulan terakhir sering tutup.

“Orang sini lebih kenal namanya pak Nalo,” kata ibu-ibu tak jauh dari rumah Saparudin tersebut.

Beberapa warga tersebut juga mengungkapkan memang Saparudin pernah membuka jasa keberangkatan umoroh.

“Ketika buka menerima pendaftaran umroh beberapa bulan lalu dia sering di sini. Tapi sekarang sudah jarang,” ungkap warga itu.

Kemudian warga tersebut menuturkan bahwa cukup banyak orang yang mendaftar untuk pergi umroh ke Saparudin itu. Satu di antaranya adalah warga depan rumahnya di komplek Perumahan Sampit Permai juga bernama Almanah.

Saat dikonfirmasi, Almanah warga Blok C nomor 8 Perumahan Sampit Permain mengaku memang mendaftar berangkat umroh ke Saparudin.

Kondisi rumah milik Saparudin di Perumahan Sampit Permai Jl Gatot Subroto Desa Payak Kumang yang dikatakan warga sekitarnya sebagai Kantor Travel dan Umroh PT SBL Cabang Ketapang pada Selasa (20/2/2018)
Kondisi rumah milik Saparudin di Perumahan Sampit Permai Jl Gatot Subroto Desa Payak Kumang yang dikatakan warga sekitarnya sebagai Kantor Travel dan Umroh PT SBL Cabang Ketapang pada Selasa (20/2/2018) (TRIBUNPONTIANAK.CO.ID / SUBANDI)

“Iya saya memang ada mendaftar untuk berangkat umroh pakai travelnya,” kata Almanah.

Baca: KONI Kalbar Sebut Atlet Tinju Profesional Perlu Perhatian

Namun ia baru membayar uang muka Rp 5 juta dan rencananya akan diberangkatkan pada Desember 2017 lalu. Namun kemudian keberangkatannya ditunda dan direncanakan akan berangkat pada Januari 2018 ini lagi.

Hingga akhirnya ia mendengar kabar bahwa trevel tersebut bermasalah.

“Jadi awalnya saya sudah binggung dan pasrahkan kepada Allah SWT saja. Kalau memang saya ada panggilan untuk umroh insyaallah tetap berangkat,” ucapnya.

Kemudian ia mendapat kabar lagi bahwa trevel itu sekarang sudah tak ada masalah. Sehingga ia dan yang lainnya tetap bisa berangkat umroh. Jika tidak menggunakan travel SBL maka akan dialihkan melalui travel milik Sahrul Gunawan.

“Jadi kita belum tahu apkah tetap berangkat pakai travel SBL atau dialihkan pakai milik Sahrul Gunawan itu. Saya cek travel milik Sahrul Gunawan itu ternyata tidak ada masalah. Jadi saya agak tenang lah),” tuturnya.

Almanah calon jamaah umroh melalui jasa Travel dan Umroh PT SBL Cabang Ketapang saat ditemui Tribun di rumahnya, Selasa (20/2/2018).
Almanah calon jamaah umroh melalui jasa Travel dan Umroh PT SBL Cabang Ketapang saat ditemui Tribun di rumahnya, Selasa (20/2/2018). (TRIBUNPONTIANAK.CO.ID / SUBANDI)

“Keputusannya nanti tanggal 28 ini ketika dia (Saparudin-red) sudah balik ke Ketapang. Tapi selain saya dia dan keluarga-keluarga enam orang juga akan berangkat sama saya. Jadi kalau saya tak berangkat artinya mereka juga sama,” lanjutnya.

Baca: Dampak Buruk Perceraian Orangtua Pengaruhi Psikologi Anak dan Keluarga

Namun hingga sekarang ia memiliki keyakinan tetap berangkat umroh melalui jasa yang diurus Saparudin tersebut. “Tapi saya yakin tetap bisa berangkat, apakah pakai travel SBL atau dialihkan pakai milik Sahrul Gunawan,” ujarnya.

Ia menegaskan jika pun nanti tetap tidak berangkat dan uangnya tak kembali. Maka ia akan mengiklhaskan uang tersebut dan menganggap belum saatnya pergi umroh. Ia juga akan mengoreksi dirinya kenapa hal tersebut bisa terjadi pada dirinya.

“Mungkin apa yang saya lakukan selama ini ada yang kurang berkenan atau apa. Jadi saya tidak akan menyalahkan siapa-siapa. Saya hanya akan koreksi diri saya sendiri. Mudah-mudahan saja tidak ada masalah dan kami tetap berangkat,” harapnya.

Sementara itu Tribun di Ketapang juga mendapatkan nomor handpone Saparudin. Ketika ditelepon ia mengangkat dan sempat berbicara. Tribun sempat menanyakan apakah benar nomor Saparudin pengurus Travel dan Umroh PT SBL di Ketapang dan sedang di mana.

Oleh yang bersangkutan dijawab ia dan mengatakan sedang di Jakarta seraya menanya balik siapa yang menelponnya. Setelah Tribun menyebutkan identitas sebagai awak media dan mengatakan hendak melakukan konfirmasi. Tiba-tiba telpon langsung di matikan oleh yang bersangkutan. 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved