Pilbup Sanggau
Pjs Bupati Minta Berpolitik Dengan Santun
KPU kabupaten Sanggau menggelar deklarasi kampanye damai dan doa bersama pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sanggau di GPU Sanggau.
Penulis: Hendri Chornelius | Editor: Rizky Zulham
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Hendri Chornelius
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SANGGAU - KPU kabupaten Sanggau menggelar deklarasi kampanye damai dan doa bersama pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sanggau di GPU Sanggau, Jl Jenderal Sudirman, kabupaten Sanggau, Minggu (18/2) sore.
Acara ini juga dihadiri Pjs Bupati Sanggau, Moses Tabah, Kapolres Sanggau, AKBP Rachmat Kurniawan, Dandim 1204/Sanggau, Letkol Inf Herry Purwanto, Ketua DPRD Sanggau, Jumadi beserta Anggota DPRD Sanggau lainya, Ketua KPU Sanggau Sekundus Ritih beserta komisioner KPU, Ketua Bawaslu Sanggau Inosensius beserta komisioner lainya.
Kemudian dihadiri Pasangan Calon Bupati Dan Wakil Bupati nomor urut 1, Yansesn Akun Effendy-Fransiskus Ason (YAS) dan Pasangan nomor urut 2, Paolus Hadi-Yohanes Ontot (PH YO) beserta tim dan relawan kedua pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Sanggau.
Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Sanggau nomor urut 1 Yansen Akun Effendy-Fransiskus Ason (YAS) dan pasangan nomor urut 2, Paolus Hadi-Yohanes Ontot (PH YO) membacakan deklarasi kampanye damai.
Selain paslon, tim masing-masing paslon juga membacakan kampanye deklarasi damai. Paslon nomor urut 1 didampingi ketua Tim Kampanye, Hendrikus Bambang dan paslon nomor urut 2 didampingi Sekretaris Tim Kampanye, Dicky Zulkarnaen.
Usai membacakan deklarasi kampanye damai, masing-masing Paslon bersama timnya, Pjs Bupati Sanggau dan Forkompinda lainya menadatangani papan deklarasi kampanye damai kemudian dilanjutkan dengan pawai keliling kota Sanggau.
Pejabat sementara (Pjs) Bupati Sanggau, Moses Tabah, meminta para kontestan untuk berpolitik dengan santun. Sebagai orang Sanggau, ia meminta masyarakat untuk menjaga ketertiban dan kenyaman Sanggau. Kabupaten Sanggau, lanjutnya telah melahirkan politisi-politisi andal sejak lama.
“Sanggau ini kabupaten tua. Kenapa saya katakan tua, Di Sanggau ini lahir orang Dayak yang jadi bupati pertama, yaitu pak Djaman. Itu menunjukkan orang Sanggau itu sudah maju berpolitik. Kemudian juga pernah menjadi Anggota DPR-RI tahun 80-an. Pernah juga dari etnis Melayu pak Abdullah jadi Bupati di sini juga. Jadi kita ini sudah lama berpolitik. Oleh sebab itu jangan berpolitik seperti orang baru kemarin lahir. Politiklah yang santun,” tegasnya.
Pada kesempatan itu, Pria kelahiran Desa Pana, Kecamatan Kapuas itu mengungkapkan, sejak dulu tidak pernah terjadi kekerasan di Sanggau lantaran Pilkada. Untuk itu, ia mengingatkan, jangan ada yang buat onar dengan mengatasnamakan rakyat.
“Saya sejak kecil tinggal di Sanggau. Orangtua saya ketika itu mengadakan Pemilihan sebanyak lima kali, tanpa ada kekerasan. Dan saya merindukan hal itu semua. Ini pesta demokrasi, ingat itu. Kita hargai rakyat. Jangan mengatasnamakan rakyat malah membuat masalah. Memalukan, Biarkan rakyat memilih siapa pemimpinnya yang terbaik di Kabupaten Sanggau ini,” tegasnya.
Ia menilai acara Deklarasi Kampanye Damai merupakan tonggak sejarah. Pria yang juga menjabat Kepala BKD Kalbar ini ingin mematahkan prediksi bahwa Pilkada di Kalbar adalah yang paling rawan se-Indonesia.
“Sebagai orang Sanggau saya merasa malu, walaupun sebagai pejabat sementara, kalau Pilkada ini gagal,” ujarnya.
Ia juga menegaskan dirinya tidak akan main-main jika ada PNS yang terbukti berpolitik praktis. “Saya sebagai Pjs Kabupaten Sanggau sekaligus Kepala BKD Provinsi Kalbar, wajib menindak ASN yang ternyata melanggar aturan. Tolong camkan itu. Saya juga punya kewenangan mengisi jabatan ASN yang kosong, supaya pemerintahan ini berjalan dengan baik,” ujarnya.
Selain itu, Moses juga mengingatkan untuk tidak menjadikan isu pembangunan sebagai politik yang jelek. Ditegaskannya, membangun Kabupaten Sanggau yang luas ini tidak semudah membalikkan telapak tangan.