Insiden Pasar Flamboyan
Saksikan Langsung Kakeknya Dibacok Hingga Tewas, Luhut: Saya Kenal Semua Wajah Mereka
Pas kejadian, ade di Pasar Flamboyan melihat kalau datok dibacok, ta ade yang nolong, karena tak berani.
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Syahroni
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Muhammad Luhut (14) yang melihat langsung peristiwa berdarah akan membekas diingatannya. Kejadian yang mungkin tak akan pernah ia lupakan dimana kakeknya atau datoknya disabet senjata tajam didepan matanya pada peristiwa Pasar Flamboyan Berdarah yang menewaskan kakeknya, Rabu (14/2/2018).
Luhut menceritakan detail peristiwa berdarah yang merenggut nyawa kakeknya tersebut. "Saya ada dilokasi dan melihat Datok kena bacok pasukan Pak H Mutiam," ucap Luhut didepan kamar UGD RS Kharitas Bhakti yang menunggu jenazah Datoknya untuk prores penyelidikan berikutnya dari pihak kepolisian.
Luhut sebut, kalau ia tahu siapa-siapa yang telah membacok dan menyebabkan datoknya meninggal dunia.
"Kame tak kenal name orang'e, tapi kenal muke mereka dan kalau itu pasukan Pak Haji Mutiam. Ade belasan mereka yang menyerbu pasukan datok tadi," ceritanya.
(Baca: Ngeri! Cipratan Darah Perkelahian Berujung Maut di Flamboyan Ada Dibagian Ini )
Luhut yang ada dilokasi menceritakan jika kelompok, datoknya tengah rapat di Pasar Flamboyan.
"Ramai yang rapat dari para pedagang juga. Langsung tibe-tibe pasukan MT ini datang menyerbu dan mengeluarkan pedang, ade belasan orang mereka tu. Pasukan Datok kame nda ade megang ape-ape," ujarnya.
Setelah merasa diserang dan terancam dengan adanya sekelompok orang membawa senjata tajam, Luhut ceritakan kakeknya dan pasukan langsung pulang serta mengambil senjata yang berupa pedang juga.
"Pasukan datok kame langsung balek, lalu ngambil segala pedang ga. Lalu mereka langsung kelai. Langsung Datok bawa pedang juga mereka keroyok ramai-ramai datok kame," ceritanya.
Luhut menyebut nama kakeknya Ridwan, ketika Ridwan lari dan dikejar ramai-ramai langsung terkena bacok dan tak ada satupun orang berani menolong dan melerainya..
"Pas kejadian, ade di Pasar Flamboyan melihat kalau datok dibacok, ta ade yang nolong, karena tak berani. Setelah datok dibacok mereka lari semue, saye lihat langsung," ceritanya.
Ditegaskan Luhut kalau ia tak kenal nama orang yang membacok kakeknya, tapi ia mengenali muka-muka mereka karena setiap hari jiga beraktifitas di pasar tersebut.
(Baca: Korban Pembacokan Jatuh Bersimbah Darah, Ini Kronologinya Menurut Polisi )
Ia menjelaskan mengenai agenda rapat yang dilakukan Datoknya tersebut membahas mengenai Ketua Pengurus Pasar, Budi dan hal lainnya.