Satarudin: Nomor Satu Dibuka, Nomor Dua Dilihat dan Nomor Tiga Dicoblos

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Syahroni

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Resmi pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pontianak, Satarudin-Alfian Aminardi memperoleh nomor urut tiga dalam bursa Pilwako Pontianak setelah dilakukan pengundian oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Pontianak, yang dilangsungkan di Hotel Harris, Selasa (13/2/2018).

"Alhamdulillah saat ini pasangan Satar-Alfian telah mendapat nomor tiga. Kita akan segera mensosialisasikannya pada masyarakat. Kita mengikuti jadwal kampanye KPU yang telah ditentukan mulai dari 15 Februari-23 Juni," ucap Satarudin ketika diwawancarai awak media.

Baca: Dapat Nomor Urut Satu, Milton : Dari Awal Kita Sudah Mimpi

Selaku Ketua DPRD Kota Pontianak dan wakilnya juga merupakan anggota DPRD Pontianak, Satar tegaskan seluruh administrasi ia dan wakilnya Alfian telah rampung semua dan tidak ada masalah termasuk surat pengunduran dirinya sebagai ketua dan surat pengunduran Alfian Aminardi selaku wakilnya.

Baca: Serunya Satarudin Berjoged Sama Ratusan Pendukungnya Setelah Mendapat Nomor Urut Tiga

"Kalau untuk administrasi sudah selesai, surat pengunduran diri telah kami serahkan pada KPU dan sudah tidak ada masalah pengunduran kami selaku anggota DPRD dan saya selaku ketua DPRD," tegasnya..

Hari ini juga menurutnya (13/2/2018) tepat jam 1 akan ada Paripurna DPRD terkait pemberhentian Satar selaku ketua DPRD Pontianak.

"Semua administrasi sudah clear, sayasudah teken semuanya surat pengunduran diri," lantangnya.

Terkait nomor urut tiga dan kebetulan Wali Kota Pontianak yang tengah mencalonkan diri sebagai Calon Gubernur Kalbar juga mendapat nomor urut tiga, Satar tegas tanda alam sudah memberikan petanda, Setelah Sutar terbit Satar.

"Dapat nomor urut tiga, setelah Sutar-Satar itu Alhamdulillah sudah ada tanda alam. Yang jelas nomor satu dibuka, nomor dua dilihat dan nomor tiga dicoblos," ujarnya.

Tak henti-hentinya Satar mengingatkan para simpatisannya agar selalu berpolitik santun dan politik edukasi pada masyarakat agar terpilih pemimpin yang benar-benar mengayomi masyarakat.

"Kami akan mengedepankan politik edukasi, politik santun, yang tidak akan menyerang pihak lain. Kita tak akan menjual isu murahan, isu sara atau isu murahan lainnya. Kita lihat masyarakat Pontianak mau pemimpin yang seperti apa. Tolong temankan kamek berjuang, mereka mau pemimpin tegas, yang loyo atau yang klemak-klemek," pungkasnya.