Penjelasan BKSDA Mengenai Atraksi Lumba-lumba Oleh Taman Impian Jaya Ancol di Paradis-Q Water Park
Ka Balai KSDA Kalbar, Sadtata Noor Adhirahmanta, menyampaikan bahwa dalam pelaksanaannya nanti kita akan sama-sama mengawasi dan mendampingi
Penulis: Muzammilul Abrori | Editor: Dhita Mutiasari
Sementara masukan dari Dinas Kelautan menyampaikan perijinan baik peragaan dan perlintasan kewenangan masih di Kementerian LHK, namun demikian lumba-lumba tersebut termasuk 20 satwa yang menjadi prioritas dari Kementerian Kelautan sehingga dimohon ada koordinasi antar pihak.
Dikatakan Happy pemerhati konservasi, memberikan saran agar ke depan peragaan serupa di luar lembaga konservasi tidak lagi dilakukan karena edukasi terhadap hal tersebut dikarenakan sekarang ini bisa melalui sosial media.
Sebagai masukan justru saat ini lembaga konservasi harus memulai memberikan support edukasi melalui sarana-sarana medsos.
Dari PDHI menyarankan para penyelenggara, menegaskan kesejahteraan hewannya/animal walfarenya untuk benar-benar diperhatikan.
Pihak penyelenggara menyampaikan bahwa perawatan harian untuk satwa meliputi perawatan kesehatan satwa yang meliputi perawatan menyeluruh, pemberian vitamin dan makan yang cukup sesuai dengan kebutuhan persatwa yang telah diukur sesuai dengan takaran yang dibutuhkan persatwa.
Menjaga kualitas air kolam dengan ukuran dan standar kebutuhan satwa disesuaikan dengan takaran yang sudah ditetapkan dalam prosedur.
Sebagai penutup acara Kepala Balai KSDA Kalbar menyampaikan bahwa, apa yang disampaikan penggiat konservasi menjadi masukan yang baik. Masukkan tersebut menjadi catatan bagi penyelenggara dan juga bagi pemerintah sendiri.
Diharapkan pertemuan hari ini menjadi jalan tengah, selama aturan masih membolehkan maka kita tidak dapat menolak yang harus kita lakukan adalah kontrol/monitor jalannya peragaan. (YS).