Firdaus Alqadrie: UNBK SMP Masih Terkendala Sejumlah Persoalan

Target tersebut belum bisa tercapai lantaran masih terdapat sejumlah persoalan yang dihadapi oleh sebagian besar sekolah

Penulis: Faiz Iqbal Maulid | Editor: Madrosid
TRIBUPONTIANAK.CO.ID/ADELBERTUS CAHYONO
Kepala Bidang Pembinaan SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kubu Raya, Firdaus Alqadrie 

Menurutnya, hal tersebut tentu saja sangat mengganggu proses pelaksanaan UNBK.

Dari sejumlah persoalan itu, dia lantas mengungkapkan, sejatinya duduk persoalannya terletak pada terbatasnya jumlah anggaran yang disediakan untuk masing-masing sekolah.

Setiap sekolah hanya diperbolehkan membeli satu unit komputer selama satu tahun menggunakan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), padahal jumlah perangkat komputer yang dibutuhkan untuk menunjang UNBK jauh lebih banyak.

Baca: Dukungan Makin Menguat, Ribuan Masyarakat Nyatakan Siap Menangkan Midji-Norsan

"Bayangkan kalau sekolah memerlukan 20 unit komputer saja, artinya kan perlu waktu dua puluh tahun, ini hampir tidak masuk akal," ucapnya.

Dia berpendapat, program-program yang digulirkan dari tingkat kementerian seringkali kurang memperhatikan kondisi real di daerah.

Sebab, biasanya ada sejumlah program yang sebetulnya sangat bagus, namun hanya cocok diterapkan di daerah-daerah maju, sementara di daerah pelosok menjadi tidak relevan.

Soal UNBK ini, menurutnya pun target yang ditetapkan pemerintah sebesar 70 persen itu masih kurang realistis, kecuali Pemerintah Pusat terlebih dahulu menyiapkan perangkat-perangkat penunjangnya, baru kemudian menggulirkan programnya.

"Kita di daerah tentu saja hanya berusaha menyesuaikan dengan kebijakan dari pusat," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved